Hikmah Pagi: Menurut Imam Hasan Al-Bashri, Ini Obat Untuk Segala Masalah

Obat Untuk Segala Masalah
banner 400x400

Hajinews.co.idImam Hasan Al-Bashri merupakan tokoh sufi yang hidup pada masa awal kekhalifahan Bani Umayyah. Beliau dilahirkan di Madinah pada tahun 21 Hijriah (642 M). Ayahnya adalah asisten sahabat Nabi (SAW) yang dikenal sebagai penulis Al-Qur’an, Zaid bin Tsabit. Ibunya adalah Khairoh, salah satu istri Nabi, Ummu Salamah.

Pada usia 14 tahun, Al-Hasan pindah ke kota Basrah di Irak dan menetap di sana. Dari sinilah ia dikenal dengan nama Hasan al-Bashri. Kemudian Imam Hasan termasuk dalam golongan tabi’in (generasi setelah para Sahabat). Hassan Basri juga pernah menuntut ilmu beberapa sahabat Nabi hingga menjadi ulama terkemuka peradaban Islam.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Guru Hasan Al Bashri adalah para sahabat Nabi , antara lain: Utsman bin Affan, Abdullah bin Abbas, Ali bin Abi Talib, Abu Musa Al-Asy’ari, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah dan Abdullah bin Umar.

Imam Hasan al-Basri meninggal dunia di Basrah, Iraq, pada hari Jum’at 5 Rajab 110 Hijrah (728 Masehi), pada umur 89 tahun.

Imam Hasan adalah pendukung kuat nilai tradisional dan cara hidup zuhud, kehidupan dunia hanyalah perjalanan untuk ke akhirat, dan kesenangan dinafikkan untuk mengendalikan nafsu. Dia merupakan tokoh sufi dalam islam. Khutbah-khutbahnya dianggap sebagai contoh terbaik dan terawal sastra Arab.

Suatu ketika datang seseorang kepada Imam Hasan Al-Basri mengadukan masalahnya. Orang pertama datang mengadukan musim paceklik, kemudian Hasan Al-Basri berkata kepadanya: “ Istighfar lah engkau kepada Allah”.

Kemudian orang kedua datang mengadukan tentang kemiskinannya, Hasan Al-Basri juga berkata kepadanya: ” Istighfar lah engkau kepada Allah“.

Datang lagi orang ketiga mengadukan kondisinya yang tidak kunjung dikaruniai anak, Hasan Al-Basri berkata kepadanya: ” Istighfar lah engkau kepada Allah“.

Datang lagi orang keempat mengadukan tentang kebunnya yang kering, kemudian Hasan Al- Basri berkata kepadanya: ”I stighfar lah engkau kepada Allah”.

Semua keluhan dan masalah yang diadukan kepada Hasan Al-Basri dijawabnya dengan: “ Istighfar lah engkau kepada Allah”.

Memperhatikan hal tersebut, al-Rabi bin al-Sabih, murid Hasan Al Basri bertanya kepada beliau dengan sangat penasaran. Wahai Syaikh Hasan al-Basri, tadi orang-orang berdatangan kepadamu mengadukan berbagai permasalahan, dan engkau memerintahkan mereka semua agar beristighfar , mengapa demikian?”

Hasan Al-Bashri menjawab: “Aku tidak menjawab berdasarkan pikiranku sendiri, tetapi karena Allah Subhanahu wata’ala telah mengatakan dalam firman-Nya di Surat Nuh ayat 10-12.”

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *