Kultum 360: Menggunakan Ayat Al-Qur’an Tanpa Dasar

Menggunakan Ayat Al-Qur’an Tanpa Dasar
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Ada sebuah pernyataan atau pertanyaan bahwa “Mengucapkan Innahu ‘ala raj’ihi la qaadir, yang artinya “Sesungguhnya, (Allah) Mampu mengembalikannya” akan membantu mengembalikan sesuatu yang telah hilang? Ucapan itu adalah bacaan dari surat At-Thariq ayat 8, di mana Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

اِنَّهٗ عَلٰى رَجْعِهٖ لَقَادِرٌۗ

Artinya:

Sungguh, Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya [hidup setelah mati] (QS. At-Thariq, ayat 8).

Kadang pertanyaan atau pernyataan yang muncul berbunyi, “Jika seseorang kehilangan sesuatu, dan mengatakan “Innahu ‘ala raj’ihi la qaadir” sebanyak 200 kali, maka sesuatu yang hilang itu akan kembali. Sebelum menjelaskan atau menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita lihat kembali tentang ayat Kursi.

Dalam hal ayat Kursi, memang jelas ada dalil yang mendasari tentang membaca ayat Kursi dan manfaat serta hikmahnya.  Jika dibaca pagi dan petang, maka orang yang membaca ayat kursi sebagaimana diriwaytakan dari Ubay bin Ka’ab, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى

تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي

أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ

Artinya:

Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi (HR. Al Hakim 562). Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam “Shahih At-Targhib wa At-Tarhib” no. 655.

Berbeda jika ayat Kursi dibaca sebelum tidur, sebagaimana diriwayatkan dari pengaduan Abu Hurairah pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang seseorang (jin / syetan) yang mengajarkan padanya ayat kursi. Abu Hurairah mengatakan, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya”. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan “Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum”.

Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan syetan pun tidak akan mendekatiku hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan”. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Dia adalah syetan” (HR. Bukhari no. 2311).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *