Kultum 360: Menggunakan Ayat Al-Qur’an Tanpa Dasar

Menggunakan Ayat Al-Qur’an Tanpa Dasar
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Berbeda lagi jika ayat Kursi dibaca setelah shalat lima waktu (shalat wajib 5 waktu. Diriwayatakan dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ

Bacaan Lainnya
banner 400x400

مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ

اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ

Artinya:

Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44). Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram. Maksudnya, tidak ada yang menghalanginya masuk surga ketika mati.

Adapun mengenai ayat 8 dari surat At-Thariq, hal ini tidak disebutkan dalam Kitab Allah atau dalam Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang shahih. Ini bukan salah satu cara biasa untuk menemukan sesuatu yang telah hilang. Pernyataan itu hanya datang di bawah judul “menggunakan Al-Qur’an untuk tujuan selain dari yang diturunkan”. Ini juga melibatkan penentuan jumlah tertentu (200 kali), yang merupakan sesuatu yang merupakan masalah tawqifi, yaitu hanya dapat diketahui melalui wahyu, dan tidak dapat diketahui melalui ijtihaad atau akal.

Jadi, menggunakan metode ini adalah bid’ah, bid’ah yang tercela, dan diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

Artinya:

Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718). Bahkan dalam hadits senada yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Artinya:

Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak (HR. Muslim no. 1718).

Dan masih banyal lagi hadits yang senada dengan dua hadits tersebut yang juga melarang mengada-ada tentang sesuatu. Dan Allah adalah Sumber kekuatan. Semoga Allah memberkati Nabi kita Muhammad dan keluarga dan para sahabatnya, dan memberi mereka kedamaian. Wallahu ya’lam.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat kita tentang akhirat, dan selalu bersyukur karena dijadikan Allah sebagi hamba yang beriman, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                    —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *