Tradisi Nisfu Sya’ban: Gus Baha Ungkap Cara Rasulullah SAW Memperingatinya dalam Puasa dan Amalan Khusus

Tradisi Nisfu Sya'ban menurut Gus Baha
Gus Baha

Hajinews.co.idGus Baha menjelaskan secara detail bagaimana Nabi merayakan hari raya Nisfu Sya’ban. Apakah Anda penasaran?

Nabi SAW memberi contoh pada malam Nisfu Sya’ban dengan melakukan beberapa amalan yang dianjurkan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Gus Baha mengajak kita merayakan malam Nisfu Sya’ban sesuai petunjuk Nabi Muhammad SAW.

Bulan Sya’ban mempunyai arti khusus dalam perjalanan Nabi Muhammad SAW.

Aisyah ra. bahkan menyebutkan bahwa Nabi SAW sering berpuasa di bulan Sya’ban.

Gus Baha atau lebih dikenal dengan KH Ahmad Bahauddin Nursalim menjelaskan keistimewaan bulan ini.

Dalam perhitungan kalender Islam atau Hijriah, bulan Sya’ban terletak di antara bulan Ramadan dan Rajab.

“Manfaatkan bulan ini dengan membaca Al-Quran secara intens, meningkatkan sholawat, melaksanakan puasa, dan merayakan malam Nisfu Syaban sesuai dengan petunjuk Rasulullah,” ungkap Gus Baha, yang dikutip dari sumber di Youtube SANTRI OFFICIAL.

Meskipun puasa sunnah di bulan Sya’ban tidak sepopuler yang lain, namun memiliki manfaat yang besar.

“Walaupun kurang populer, Nabi SAW seringkali berpuasa dan melaksanakan amalan lain di bulan Sya’ban,” kata Gus Baha, yang merupakan murid kesayangan Mbah Moen.

Gus Baha juga merinci hadits yang menggambarkan bahwa Nabi SAW jarang berpuasa pada bulan lain kecuali Sya’ban.

“Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari, menyatakan bahwa Nabi SAW berpuasa di bulan Sya’ban seolah-olah menjalankan puasa sepanjang bulan,” jelasnya.

“Peningkatan jumlah puasa Nabi di bulan Sya’ban sebagai bentuk ajaran bagi umatnya,” tutur Gus Baha.

Dia juga menjelaskan bahwa keutamaan bulan Sya’ban kerap terlupakan oleh umat Islam.

Bulan ini dapat dijadikan waktu persiapan untuk membangun stamina menjelang puasa Ramadan.

“Ketika perhatian banyak orang tertuju pada bulan Rajab dan Ramadhan, bulan Sya’ban terkadang luput dari perhatian,” pungkasnya.

Sebagai penutup, Gus Baha memberikan pengingat akan keutamaan bulan Sya’ban dan peringatan Nisfu Syaban sebagai momentum berharga dalam perjalanan spiritual umat Islam.

Dalam kesempurnaan sunnah Nabi SAW pada bulan ini, Gus Baha mengajak untuk merenungi dan meresapi nilai-nilai yang terkandung, seperti meningkatkan ibadah, memperbanyak amalan baik, dan memperkuat koneksi spiritual.

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, bulan Sya’ban menjadi peluang untuk menyempurnakan diri, memperbaiki amal perbuatan, dan menyiapkan hati untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Gus Baha menegaskan bahwa dalam setiap detiknya, bulan ini menyimpan keistimewaan tersendiri yang tidak boleh diabaikan, sekaligus menjadi panggung bagi umat Islam untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

Dengan penuh semangat dan kesadaran, Gus Baha mengajak umat Islam untuk menjadikan setiap detik di bulan Sya’ban sebagai momen berharga dalam perjalanan spiritual mereka.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *