Hajinews.co.id – Berziarah kubur merupakan kegiatan yang sering dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Ramadan. Namun perlu diingat bahwa ada adab-adab yang harus dipatuhi saat berziarah kubur. Simak uraian adab berziarah kubur, doa dan tata caranya di bawah ini!
Kutipan dari buku “Mengurus Jenazah Sesuai dengan Sunnah” karya Ustadz Abu Usman Kharisman: Sebelumnya, ziarah ke kuburan dilarang dalam hukum Islam. Namun setelah keimanan sahabat sudah kuat, maka kegiatan tersebut diperbolehkan
Bahkan, Rasulullah SAW menganjurkan kegiatan ini. Nabi Muhammad SAW bersabda:
وَعَنْ بُرَيْدَةَ بْنِ الْحُصَيْبِ الْأَسْلَمِيَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ، فَرُورُوهَا رَوَاهُ مُسْلِمُ. زَادَ التَّرْمِذِيُّ: «فَإِنَّهَا تُذَكَّرُ الْآخِرَةَ.
Artinya: “Dari Buraidah bin al-Hushaib al-Aslami, beliau berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah.” (HR. Muslim)
Nah, sebelum berziarah kubur, detikers mesti mengetahui adab, doa, dan tata caranya secara lengkap. Yuk, baca paparan mengenainya yang telah detikJogja himpunkan berikut ini. Selamat membaca!
Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur
Adab ziarah kubur ini penting untuk diketahui setiap muslim. Pasalnya, kegiatan ziarah kubur ini kerap kali dilakukan. Jangan sampai salah dalam melakukannya, ya detikers!
Di bawah ini beberapa adab sekaligus tata cara ziarah kubur diambil dari kitab yang telah disebutkan dan buku ‘Fikih Muyassar’ karangan sejumlah ulama terjemahan Fathul Mujib:
- Mengucapkan Salam
Tatkala seseorang keluar menuju kuburan dengan niat melakukan ziarah kubur, maka ucapkanlah salam ini:
السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ، أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ.
Artinya: “Semoga keselamatan untuk kalian, wahai penghuni kubur yang mukminin dan muslimin. Insyaallah kami akan menyusul kalian. Kami meminta afiat kepada Allah untuk kami dan kalian.” (HR. Muslim)
- Melepaskan Alas Kaki
Ketika memasuki areal pekuburan, seorang muslim disunnahkan untuk melepas alas kakinya. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW dengan derajat shahih.
فَبَصُرَ بِرَجُلٍ يَمْشِي بَيْنَ الْمَقَابِرِ فِي نَعْلَيْهِ فَقَالَ: «وَيْحَكَ يَا صَاحِبَ السَّبْتِيَتَيْنِ ، أَلْقِ سِبْتِيَتَكَ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا فَنَظَرَ الرَّجُلُ، فَلَمَّا رَأَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَلَعَ نَعْلَيْهِ.
Artinya: “Kemudian, nabi melihat seorang laki-laki berjalan di antara kuburan dengan menggunakan sandal. Nabi bersabda, ‘Celaka engkau, wahai pemilik dua sandal dari kulit, lemparkan kedua sandalmu!’ Nabi menyebutkan hal itu dua atau tiga kali. Laki-laki itu melihat (ke arah sumber suara). Ketika melihat Rasulullah SAW, ia pun melepas kedua sandalnya. (HR. Ahmad, Abu Dawud, an-Nasai, Ibnu Majah, dan Bukhari)
- Mendoakan Mayit
Selain bacaan salam yang telah diucapkan di atas, ada lagi redaksi doa ziarah kubur lainnya yang pernah Rasulullah SAW panjatkan ketika melewati kuburan Madinah. Doa ini tertera dalam hadits riwayat Tirmidzi dengan derajat hasan.
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُورِ، يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ، أَنْتُمْ سَلَفْنَا وَنَحْنُ بِالْأَثَرِ.
Arab Latin: /Assalaāmu’alaikum yā ahlal-qubūri, yagfirullāhu lanā wa lakum, antum salafnā wa naḥnu bil-aṡari./
Artinya: “Semoga keselamatan untuk kalian, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian adalah pendahulu kami dan kami mengikuti kalian.”
- Larangan Duduk di Atas Makam
Adab ziarah kubur selanjutnya adalah larangan untuk duduk di atas makam. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah:
لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
Artinya: “Sungguh bila seseorang duduk di atas bara hingga apinya membakar pakaiannya dan menembus hingga ke kulitnya lebih baik daripada ia duduk di atas kuburan.”
1 Komentar