Adab Berziarah Kubur Menurut Hadis Nabi Dengan Doa dan Tata Caranya

Adab Berziarah Kubur Menurut Hadis
Foto: Berziarah Kubur/ist
banner 400x400
  1. Larangan Mencela Mayit dalam Kubur

Tak hanya untuk manusia yang masih bernyawa saja, mencela mayit pun hukumnya terlarang dalam syariat Islam. Larangan ini tercantum dalam hadits Aisyah yang diriwayatkan oleh Bukhari.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا تَسُبُّوا الْأَمْوَاتَ، فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضَوْا إِلَى مَا قَدَّمُوا، رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ. وَرَوَى التَّرْمِذِيُّ عَنِ الْمُغِيرَةِ نَحْوَهُ، لَكِنْ قَالَ: «فَتُؤْذُوا الْأَحْيَاءَ.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Artinya: “Dari Aisyah, beliau berkata, ‘Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian mencela orang-orang yang sudah mati karena mereka telah sampai pada (balasan atas kebaikan atau kejelekan) yang pernah mereka perbuat.” (Diriwayatkan oleh Bukhari. Hadits yang semisal dengannya diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari al-Mughirah, tetapi ada redaksi, “sehingga kalian menyakiti orang yang masih hidup.”)

  1. Boleh Menangisi, Tetapi Tidak Boleh Meratapi

Menilik sejenak ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, menangis dan meratap adalah dua hal yang berbeda. Menangis diartikan sebagai ungkapan perasaan sedih dengan mencucurkan air mata. Sementara itu, meratap bermakna menangis disertai ucapan yang menyedihkan atau mengeluh.

Terkait urusan ini, ada dua hadits yang dapat dijadikan rujukan. Keduanya adalah:

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: شَهِدْتُ بِئْنَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُدْفَنُ ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ عِنْدَ الْقَبْرِ، فَرَأَيْتُ عَيْنَيْهِ تَدْمَعَانِ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.

Artinya: “Dari Anas, beliau berkata, ‘Saya menyaksikan jenazah putri nabi dimakamkan, sedangkan Rasulullah duduk di sisi kubur. Saya melihat kedua mata beliau berurai air mata.’” (HR. Bukhari)

وَعَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَن النَّبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الْمَيّتُ يُعَذِّبُ فِي قَبْرِهِ بِمَا نِيحَ عَلَيْهِ.

Artinya: “Dari Umar, dari Rasulullah, beliau bersabda, ‘Mayit diazab di kuburnya karena diratapi.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)

Doa Ziarah Kubur

Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berdoa tatkala mengunjungi kuburan. Usai menguburkan mayit, Nabi SAW pernah bersabda,

اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ وَاسْأَلُوا لَهُ التَّثْبِيتَ، فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ

Artinya: “Mintakanlah ampunan untuk saudara kalian dan mintakanlah keteguhan untuknya karena ia sekarang sedang ditanya.” (HR. Abu Dawud no. 3221 dengan derajat shahih atau hasan).

Nah, doa apa yang dapat dibaca? Telah lalu pembahasan doa untuk ziarah kubur. Detikers dapat memilih untuk memanjatkan doa yang mana. Di bawah ini bacaannya, lengkap dengan Arab, Latin, dan artinya:

السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ، أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ.

Arab Latin: /Assalāmu ‘alā ahlid-diyāri minal-mu’minīna wal-muslimīn, wa innā insyā’allāhu bikum lalāḥiqūn, as’alullāha lanā wa lakumul-‘āfiyah./

Artinya: “Semoga keselamatan untuk kalian, wahai penghuni kubur yang mukminin dan muslimin. Insyaallah kami akan menyusul kalian. Kami meminta afiat kepada Allah untuk kami dan kalian.”

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُورِ، يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ، أَنْتُمْ سَلَفْنَا وَنَحْنُ بِالْأَثَرِ.

Arab Latin: /Assalaāmu’alaikum yā ahlal-qubūri, yagfirullāhu lanā wa lakum, antum salafnā wa naḥnu bil-aṡari./

Artinya: “Semoga keselamatan untuk kalian, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian adalah pendahulu kami dan kami mengikuti kalian.”

Nah, demikian penjelasan tentang adab ziarah kubur sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW berikut doa dan tata caranya. Semoga bermanfaat!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar