Kultum 380: Bagaimana Puasa dan Qur’an Memberi Syafa’at

Puasa dan Qur’an Memberi Syafa’at
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Ada beberapa hadits shahih yang meriwayatkan bahwa di hari Kiyamat nanti, puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafa’atnya. Kita juga paham bahwa para ulama mendefinisikan syafa’at sebagai “penengah atau wasilah bagi yang lain untuk mendatangkan manfaat dan mencegah bahaya atu madharat”. Syafa’at bisa terjadi di dunia atau di akhirat.

Syafa’at di dunia bisa berupa syafa’at yang baik dan buruk, sedangkan syafa’at di akhirat adalah syafa’at yang baik. Dalam hal ini Allah Subahanahu wata’ala berfirman,

مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ

نَصِيبٌ مِنْهَا ۖ وَمَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً

سَيِّئَةً يَكُنْ لَهُ كِفْلٌ مِنْهَا

Artinya:

Barangsiapa yang memberikan syafa’at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa’at yang buruk, niscaya ia akan memikul bagian (dosa) dari padanya (QS. An-Nisaa’, ayat 85).

Adapun dalam kultum ini, yang akan dibahas hanya mengenai syafa’at baik yang diberikan oleh puasa dan Al-Qur’an di akhirat. Saat itu nanti, manusia akan sangat butuh syafa’at atas izin Allah karena dahsyatnya kesusahan yang dialami manusia pada hari kiyamat, yang dilanjutkan dengan hari pengadilan di padang maghsar.

Bagaimana tidak? Keadaan saat itu nanti akan sangat dahsyat, mencekam, dan mengerikan. Matahari didekatkan kepada manusia hanya sejauh satu mil, manusia banyak yang tenggelam dengan keringatnya. Ada yang diseret dan berjalan dengan wajahnya, waktu pengadilan di padang mahsyar yang amat-sangat lama (5.000 tahun), sedangkan kehidupan akhirat itu satu hari sama dengan 1.000 tahun di dunia.

Di dalam salah satu dari beberapa riwayat itu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

الصّـِيَامُ وَالقُرْآنُ يَشْفَعَانِ للِعَبْدِ،

يَقُوْلُ الصّـيِامُ رَبِّ أِنّي مَنَعْتُهُ

الطَّعَامَ والشَّرابَ في النَّهارِ

فَشَفِّعنِيْ فِيهِ، وَيَقُوْلُ القُرْآنُ رَبِّ

اِنّيِ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللّيْلِ فَشَفِّعني

فِيهِ فَيُشَفَّعَاَنِ.

Artinya:

Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafaat bagi hamba, puasa akan berkata, ‘Ya Tuhan, aku (dahulu) menghalanginya dari makan dan minum di siang hari, maka ijinkanlah aku memberi syafa’at untuknya’, dan Al-Qur’an berkata, ‘Ya Tuhan, aku (dahulu) menghalangi dari tidur di malam hari, maka ijinkanlah aku memberi syafa’at untuknya’. Maka kedua syafaatnya itu diterima (HR Ahmad; Ibnu Abi Dunya; dan Thabrani).

Bahkan di dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ

الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

Artinya:

Bacalah Al-Qur’an karena dia akan didatangkan di hari kiyamat untuk memberi syafa’at kepada pembacanya (HR. Muslim no. 1910).

Sementara kita juga paham bahwa syafa’at di hari kiyamat itu hanya milik Allah, sebagaimana firman Allah, “Katakanlah semua syafaat hanyalah milik Allah” (QS. az-Zumar, ayat 44). Maka bagaimana puasa dan AL-Qur’an akan memberikan syafa’at? Oleh karena itu kaum Muslimin hendaknya sangat berharap syafa’at terutama di bulan Ramadhan yang merupakan bulan berpuasa dan bulan membaca Al-Qur’an.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *