3 Senjata Golkar Bakal Jadi Bintang di Pemilu 2024, Menguasai 14 Provinsi

Senjata Golkar
Golkar
banner 400x400

Hajinews.co.id – Meningkatnya perolehan suara Partai Golongan Karya (Golkar) menjadi sorotan publik. Peningkatan perolehan suara itu membuat partai berlambang pohon beringin itu bisa menduduki peringkat kedua perolehan suara pemilu 2024. Golkar juga tercatat mampu bangkit dari fase penurunan.

Data rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan Golkar memperoleh 15,29 persen suara dengan 23.208.654 suara. Jumlah suara Golkar sebenarnya lebih sedikit dibandingkan PDI Perjuangan (PDIP) yang memenangkan pemilu. Namun jika bicara jumlah provinsi yang dikuasai, Golkar adalah rajanya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Golkar menang di 14 provinsi, sedangkan PDIP hanya menang di 12 provinsi. Keberhasilan ini meningkat dari peringkat ke-3 pada pemilu legislatif 2019 dengan perolehan suara 12,15% dan menguasai 8 provinsi.

Agung Baskoro selaku Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, menjelaskan melejitnya suara Golkar disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu strategi politik yang efektif, kepiawaian Airlangga Hartarto yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan relasi akrab antara Presiden Jokowi dan Golkar yang menciptakan ‘Jokowi Effect’.

  1. Kebangkitan Golkar: Caleg Berkualitas

Agung menyatakan strategi politik Golkar dalam mendongkrak perolehan suara pada Pileg 2024 kali ini melalui calon legislatif (caleg) berkualitas yang diusung pada berbagai daerah pemilihan (dapil).

“Sehingga mampu mengepul suara dengan maksimal,” kata Agung.

Hal itu sejalan dengan pendapat Adi Prayitno, Direktur Parameter Politik Indonesia. Menurut Adi, caleg yang diusung Golkar merupakan kader terbaiknya dan beberapa kepala daerah yang memiliki latar belakang historis yang kuat pada daerah sesuai dengan dapilnya. Tidak hanya itu, Golkar juga mengusung keluarga dari sosok yang memiliki hubungan kuat dengan daerah tersebut.

Berdasarkan catatan Tim CNBC Indonesia Research, caleg dengan suara tertinggi secara nasional dari partai Golkar, yaitu Airin Rachmi yang merupakan mantan Wali Kota Tangerang Selatan dari dapil Banten III.

Selanjutnya, terdapat Atalia Praratya yang merupakan istri dari Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Ada pula, Ade Ginanjar yang bertarung di Dapil Jabar XI.

Selanjutnya, Haeny Relawati Rini Widyastuti. Ia merupakan mantan Bupati Tuban yang saat ini duduk di Komisi II DPR RI.

Tidak hanya itu, terdapat nama pemilik suara jumbo dari Golkar adalah incumbent di DPR RI, mulai dari Haeny, M.Sarmuji, Nusron Wahid, Ilham Pangestu, Kahar Muzakir, hingga Maman Abdurrahman.

Nama baru di antaranya adalah Derta Rohodin, istri Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu Dr H Rohidin, dan Ade Ginanjar yang saat ini menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Nama baru lain adalah Ashraf Abu. Ashraf adalah mantan penyanyi dan pencipta lagu dangdut yang juga suami dari Bupati Pekalongan Fadia A. Rafiq.

  1. Kebangkitan Golkar: Kepiawaian Airlangga

Selain itu, Agung menyebutkan ada faktor kepiawaian Airlangga dalam mengelola tanggung jawabnya sebagai Menko Perekonomian dengan terjun langsung memberikan bantuan sosial hingga subsidi modal untuk UMKM/PKL. Semua itu turut berkontribusi pada keberhasilan Golkar.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Adi Prayitno dan diperkuat oleh Arif Susanto selaku Researcher Exposit Strategic. Menurut mereka, keberhasilan Airlangga melakukan konsolidasi yang kuat dalam tubuh Golkar menjadi kuncinya.

  1. Kebangkitan Golkar: “Jokowi Effect”

Agung juga menjelaskan terkait efek dukungan dari Presiden Jokowi atau ‘Jokowi Effect’. “Tak bisa dimungkiri bahwa relasi Presiden Jokowi dengan Golkar yang intim selama ini turut berpengaruh mengalirkan Jokowi Effect, baik sifatnya langsung atau tidak,” tutup Agung. Sebagai informasi, Jokowi Effect adalah sebutan untuk dampak positif dari keberpihakan Jokowi.

Tidak hanya itu, Arif juga menambahkan bahwa keberhasilan Golkar dalam Pileg 2024 ini juga disebabkan Golkar yang keluar dari pakem tradisional. Pada pileg sebelumya, Golkar lebih berfokus pada daerah-daerah yang masih belum maju dan terbelakang.

Kali ini, Golkar menyasar pada kelompok masyarakat yang lebih beragam, seperti kelompok muda, pendidikan yang lebih tinggi, dan pendapatan lebih baik sehingga mampu menggapai lebih banyak daerah. Salah satu daerah yang menjadi kunci keberhasilan Golkar adalah dominasinya pada provinsi dengan persaingan ketat, yaitu Jawa Barat.

Sumber: cnbc

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *