Hikmah Malam: 6 Doa Mendapatkan Rezeki dari Arah Tak Terduga

Doa Mendapatkan Rezeki
Doa Mendapatkan Rezeki
banner 400x400

Hajinews.co.id – Rezeki bisa datang dari arah yang tidak terduga. Ada beberapa doa yang bisa dipanjatkan seorang muslim untuk mendapatkan Rezeki tersebut.

Rezeki seorang hamba memang diatur oleh Allah Ta’ala dengan adil. Rezeki tidak harus berupa harta benda, namun bisa juga berupa kesehatan, keberkahan iman dan Islam, serta keluarga yang harmonis.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hal ini disebutkan dalam surat Hud ayat 6. Allah berfirman:

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Artinya: “Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhul Mahfuz).”

Menurut Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI, ayat tersebut menjelaskan semua makhluk yang hidup di bumi mendapat jaminan rezeki dari Allah SWT. Allah SWT memberikan binatang naluri dan kemampuan untuk mencari rezeki sesuai fitrah kejadiannya, semuanya telah diatur Allah SWT.

Dijelaskan di dalam buku 99 Prinsip Bisnis Sukses ala Rasulullah karya A.R Shohibul Ulum, bahwa rezeki pada makhluk ditentukan oleh Allah SWT sejak masih berada di rahim ibunya.

Sementara itu, Irwan Kurniawan dalam bukunya yang berjudul Mengetuk Pintu Rezeki menjelaskan Allah SWT memang telah menjamin rezeki setiap makhluknya, tetapi rezeki tersebut terkadang tidak datang dengan sendirinya dan harus dijemput.

Manusia telah dibekali akal dan pikiran oleh Allah SWT, sehingga bisa digunakan untuk berusaha mencari dan menjemput rezeki. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An Najm ayat 39-41,

وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ . وَأَنَّ سَعْيَهُۥ سَوْفَ يُرَىٰ . ثُمَّ يُجْزَىٰهُ ٱلْجَزَآءَ ٱلْأَوْفَىٰ

Artinya: “Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian dia akan diberi balasan atas (amalnya) itu dengan balasan yang paling sempurna.”

Namun siapa sangka, jika rezeki dapat datang dari arah yang tidak diduga-duga dan dalam bentuk yang berbeda-beda. Misalnya dapat berupa harta benda, kesehatan, bahkan rambut yang beruban adalah rezeki dari Allah SWT.

Apabila usaha dan doa yang selalu diiringi dengan rasa syukur dan ikhlas serta keyakinan penuh, niscaya Allah SWT akan memberikan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Muslim juga dapat memohon kepada Allah SWT rezeki yang tidak terduga dengan membaca doa-doa di bawah ini.

Kumpulan Doa Memperoleh Rezeki Tak Terduga

Diambil dari buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa karya Ustaz Ahmad Zacky El-Syafa, berikut Kumpulan Doa untuk mendatangkan rezeki tak terduga yang bisa kita amalkan.

Doa ke-1

اَللَّهُمَّ إِنَّهُمْ حُفَاةٌ فَاحْمِلْهُمْ، اَللَّهُمَّ إِنَّهُمْ عُرَاةٌ فَاكْسُهُمْ اللَّهُمإِنَّهُمْ حِيَاعٌ فَأَشْعُهُمْ

Allaahuma innahum hufaatun fahmilhum, allaahumma innahum ‘uraatun faksuhun, allaahumma innahum jiyaa’un fa asybi’hum

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya mereka telanjang kaki, maka bawalah mereka. Ya Allah, sesungguhnya mereka telanjang badan, maka berilah mereka pakaian. Ya Allah, sesungguhnya mereka lapar, maka kenyangkanlah mereka.” (HR Abu Dawud dan Baihaqi)

Doa ke-2

اللَّهُمَّ اجْعَلْ رِزْقُكَ عَلَى عِنْدَ كِبَرِ سِنِى وَانْقِطَاعِ عُمْرِي

Allaahummaj’al rizquka ‘alayya inda kibari sinii wangi-thaa’i’umrii

Artinya: “Ya Allah… Jadikanlah rezeki-Mu selalu ada padaku sampai ketika aku sudah tua atau umurku sudah terputus (meninggal dunia).” (HR Thabrani)

Doa ke-3

اللهم إلى استقلك رزقا طيباً وَعِلْمًا نَّافِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allaahumma innii as-aluka rizqan thayyiban wa ‘ilman naafi’an wa ‘amalan mutaqabbalan

Artinya: “Ya Allah… Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu rezeki yang baik, ilmu yang bermanfaat dan amal yang diterima.” (HR Al Mustaghfiri)

Doa ke-4

اللهُمَّ يَا غَنِيٌّ يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِءُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيمُ يَا وَدُوْدُ أَغْنى بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Allaahumma yaa ghaniyyu yaa hamiidu ya mubdi-u yaa mu’iid yaa rahiimu ya waduudu aghninii bihalalika ‘an haraamika wa bithaa’atika ‘an ma’shiyatika wa bifadlika anman siwaaka

Artinya: “Ya Allah…Wahai Zat Yang Maha Kaya, Zat Yang Maha Terpuji, Zat Yang Maha Memulai, Zat Yang Maha Mengembalikan, Zat Yang Maha Belas Kasih, berilah kekayaan kepadaku dengan rezeki yang halal, jauhkan dari rezeki yang haram, dan dengan ketaatan kepada-Mu, jauhkan dari tindak maksiat kepada-Mu dan dengan karunia-Mu jauhkanlah siapa saja yang selain Engkau.”

Doa ke-5

اللَّهُمَّ إِلى أَسْفَلْكَ عَنْ تَرْزُقَنِي رِزْقاً حَلالاً وَاسِعاً طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَب وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَا ضَيْرٍ وَلَا نَصَبٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّشَيْءٍ قَدِيرٌ

Allaahumma innii as-aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi’an thayyiban min ghairi ta’abin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin wa laa nashabin innaka ‘alaa kulli syaiin qadiirun

Artinya: “Ya Allah… Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu rezeki yang halal, luas, baik, tanpa payah, sulit, membahayakan dan meletihkan dalam memperolehnya. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

Doa ke-6

مَنْ قَالَ لَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ مِائَةَ مَرَّةٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ لَمْ يُصِبْهُ فَقْرًا اَبَدًا

لَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Laa haula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adziimi

Artinya: “Tiada daya dan kekuatan hanyalah berasal dari Allah Zat Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

Menurut sebuah riwayat, membaca doa tersebut sebanyak 100 kali akan terhindar dari kefakiran. Berikut bunyi haditsnya,

مَنْ قَالَ لَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ مِائَةَ مَرَّةٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ لَمْ يُصِبْهُ فَقْرًا اَبَدًا

Artinya: “Barang siapa yang membaca laa haula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adziimi (Tiada daya dan kekuatan hanyalah berasal dari Allah Zat Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung) sebanyak seratus kali dalam setiap hari, maka ia tidak akan terkena kefakiran selamanya.” (HR Ibnu Abid Dunya)

Wallahu a’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *