Tidak Ada Oposisi ? Ya Komunis, Dong

Tidak Ada Oposisi
M Rizal Fadillah

by M Rizal Fadillah – Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Hajinews.co.id – Menarik tayangan Bang Eddy Channel yang mengkritisi pernyataan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) bahwa demokrasi Indonesia tidak diperlukan oposisi. Pemerintahan ke depan, konon Kabinet Prabowo, akan menghimpun seluruh partai politik. Koalisi dengan prinsip Gotong Royong.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Bang Eddy benar bahwa pandangan Bamsoet ini memprihatinkan. Konsepsi Gotong Royong itu mengingatkan kehidupan politik pada masa Demokrasi Terpimpin Soekarno. Semua partai politik di bawah kendali Istana. Dampaknya membuka peluang terjadi eskalasi yang berujung pada percobaan kudeta Partai Komunis Indonesia (PKI).
Bangsa Indonesia mengalami musibah politik dan bencana besar.

Pada Sidang Konstituante “Eka Sila” Gotong Royong didukung habis oleh PKI. Pancasila dinilai absurd. Meski Aidit membuat buku “Membela Pantjasila” tahun 1964 tetapi itu hanya topeng untuk membungkus diri yang anti Pancasila. Tentu pandangan Bamsoet dikhawatirkan menjadi pandangan Golkar karena sebagai Wakil Ketua Umum ia dapat merepresentasi. Golkar tentu bukan PKI.
Sayangnya secara resmi Partai Golkar tidak meluruskan pandangan Bamsoet.

International Commission of Jurist (ICJ) memberi pemahaman tentang ciri-ciri Negara Hukum, yaitu : 1) Perlindungan konstitusional 2) Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak 3) Kebebasan menyatakan pendapat 4) Kebebasan berorganisasi dan beroposisi 5) Pendidikan kewarganegaraan.

Oposisi menjadi bagian penting dalam Negara Hukum. Tanpa pengawasan dan kritik oposisi maka negara akan bergeser menjadi Negara Kekuasaan.

Oposisi dalam negara demokrasi keberadaannya absolut. Konteks partai politik, partai pemenang Pemilu layak untuk memerintah sedangkan partai yang kalah menjadi oposisi. Demikian terus bergantian. Akan terjadi atmosfir segar dan dinamis dalam berpolitik dan bernegara.

Fungsi oposisi itu penting sebagai penyeimbang kekuasaan, alternatif kebijakan, serta penerobos stagnasi. Oposisi berdiri di kaki sendiri. Akan membuat pengambil keputusan lebih berhati-hati.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *