Beberapa Wilayah di Indonesia Terkena Dampak Suhu Panas, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Wilayah di Indonesia Terkena Dampak Suhu Panas
Cuaca panas
banner 400x400

Hajinews.co.idCuaca panas terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Suhu terpanas yang tercatat di Palu pada 23 April 2024 adalah 37,8 °C.

Suhu maksimum 36,5 °C juga tercatat di beberapa tempat lain, antara lain pada 21 April di Medan, Sumatera Utara, mencapai 37,0 °C, dan di Saumlak, Maluku, mencapai suhu maksimum 37,8 °C 36 °C. ,8 °C. 23 April, Palu, Sulawesi Tengah.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dwikorita Karnavati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan, suhu panas yang terjadi akibat pemanasan permukaan bumi akibat berkurangnya awan dan berkurangnya curah hujan. Hal ini sesuai dengan kondisi gerah yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Ia mengatakan, hal ini sering terjadi pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau, karena merupakan kombinasi dari efek pemanasan permukaan dan kelembapan yang masih relatif tinggi pada masa peralihan tersebut.

“Periode peralihan ini umumnya dicirikan dengan kondisi pagi hari yang cerah, siang hari yang terik dengan pertumbuhan awan yang pesat diiringi peningkatan suhu udara, kemudian terjadi hujan pada siang menjelang sore hari atau sore menjelang malam hari,” ujar Dwikorita di Jakarta.

Sedangkan pada malam hari, kondisi gerah serupa juga dapat terasa jika langit masih tertutup awan dengan suhu udara serta kelembaban udara yang relatif tinggi. Selanjutnya, udara berangsur-angsur dirasakan mendingin kembali jika hujan sudah mulai turun.

Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi, Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, berdasarkan hasil pantauan jaringan pengamatan BMKG, hingga awal Mei 2024 menunjukkan bahwa baru sebanyak 8 persen wilayah Indonesia (56 Zona Musim atau ZOM) telah memasuki musim kemarau.

Wilayah yang telah memasuki periode musim kemarau tersebut meliputi sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian utara, sekitar Pangandaran Jawa Barat, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Maluku Utara. Pada periode hingga satu bulan ke depan, terdapat beberapa wilayah yang akan memasuki musim kemarau seperti sebagian Nusa Tenggara, sebagian pulauJawa, sebagian pulau Sumatera, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Maluku, serta Papua bagian timur dan selatan.

“Meskipun demikian, sekitar 76% wilayah Indonesia lainnya (530 ZOM) masih berada pada periode musim hujan,” imbuhnya.

Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto mengatakan, BMKG memprediksikan sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu sebanyak 63,66 persen zona musim akan memasuki periode kemarau pada Mei hingga Agustus 2024.

“Memasuki periode Mei, sebagian wilayah Indonesia mulai mengalami awal kemarau dan sebagian wilayah lainnya masih mengalami periode peralihan musim atau pancaroba, sehingga potensi fenomena suhu panas dan kondisi cerah di siang hari masih mendominasi cuaca secara umum di awal Mei 2024,” tutur Guswanto dalam keterangannya.

Dia menyebut, pihaknya mencermati kejadian fenomena gelombang panas yang terjadi di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir, bahwa hal itu tidak terkait dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. Sebab, udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan merupakan fenomena siklus tahunan, sebagai akibat dari adanya gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *