Hajinews.co.id – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memperkirakan potensi devisa kegiatan haji dan umrah bisa mencapai Rp200 triliun. Sayangnya, belum satu sen pun potensi tersebut sampai ke Indonesia.
Yaqut memprediksi dengan jumlah jemaah haji dan umroh sebanyak 1,74 juta orang dan rata-rata Rp 10 juta, maka kapasitas devisanya akan mencapai Rp 200 triliun.
“Ya kan kalau dihitung sama umrah itu 1,5 juta setahun ya, jemaah haji itu 241.000, katakanlah 2 juta. Kalau masing-masing spend Rp 10 juta, udah dihitung Rp 200 triliun setahun. Potensi besar sekali,” ungkapnya saat ditemui di kompleks Kementerian Keuangan, Jumat (17/5/2024).
Yaqut mengatakan potensi besar ini belum masuk ke Indonesia hingga saat ini. Hal ini disebabkan oleh perbedaan aturan antara Indonesia dan Arab Saudi. Oleh karena itu, penyelerasan ini akan dikejar oleh Kemenag.
Indonesia perlu menegaskan aturan masuk investasi dari Arab Saudi seperti apa, aturan asal perusahaan, kepemilikan perusahaan dan lain sebagainya.
“Itu yang harus disamakan,” tegasnya. Yaqut menuturkan ada beberapa solusi dari Menteri Keuangan dan solusi ini akan dicoba. Namun, dirinya mengaku belum bisa berbicara lebih lanjut.
“Tadi ada beberapa solusi dari bu Menkeu dan kita akan coba, tapi saya belum berani bicara karena kita harus cek dulu, tapi ada beberapa solusi yang akan kita uji di lapangan seperti apa,” ungkapnya.
Sumber: cnbc