Mengacu pada sumber sebelumnya, dalam Ka’bah terdapat tiga buah tiang dari kayu yang berwarna keunguan. Tiang ini dipasang oleh Abdullah bin Zubair untuk menyangga loteng.
Di antara tiga tiang tersebut, terpasang kayu yang melintang dari utara ke selatan. Kayu tersebut menjadi tempat menggantung lampu beraneka ragam.
Dinukil dari Al-Kakbah Al-Musyarrafah wa Al-Hajar Al-Aswad (Ru’yah ‘ilmiyyah) karya Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqawi dan Muhammad Raja’i Ath-Thahlawi yang diterjemahkan Luqman Junaidi dan Khalifurrahman Fath, lantai dan separuh dinding Ka’bah terbuat dari marmer. Dinding dalam Ka’bah dihiasi dengan ayat-ayat Al-Qur’an, lalu dipercikkan pula wewangian seperti di Hajar Aswad.
Menurut kesaksian orang-orang yang pernah masuk ke dalam Ka’bah, ruangan Ka’bah benar-benar kosong.