Kemenkes RI Mengeluarkan Peringatan Khusus Bahwa Ibadah Haji Pada Tahun 2024 Akan Terpengaruh Oleh Cuaca Ekstrem

Ibadah Haji 2024 Terpengaruh Oleh Cuaca Ekstrem
Makkah
banner 400x400

“Jemaah haji kita kan siang hari keluar, beli oleh-oleh. Nah, itu yang kita perlu sama-sama kendalikan. Promosi kesehatan yang kita utamakan adalah mengendalikan kegiatan aktivitas jemaah haji di siang hari,” kata dia.

Jika jemaah harus keluar, Liliek berpesan agar memakai alat pelindung diri. Selain itu, jangan lupa untuk minum air putih.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Tolonglah, gunakan alat pelindung diri. Pakai payung, pakai topi besar kalau ibu-ibu, pakai kacamata hitam, pakai masker, bawa semprotan air. Kalau terasa kering, disemprot supaya tidak kena heatstroke dan minum air,” ucapnya.

“Jangan lupa minum air. Targetnya, tiap 1 jam 250 mililiter atau satu gelas. Tapi kalau dia minum sekaligus biasanya sering buang air kecil, cari toiletnya jauh, susah. Makanya, kami ingatkan setiap 10 menit atau 15 menit, minumlah seteguk air. Supaya tenggorokan, kerongkongan tidak kering,” kata Liliek.

  1. Jaga Cairan Tubuh Terpenuhi Bisa Pakai Oralit

Selain cuaca panas, Kapuskes Liliek menekankan, kelembaban udara di Arab Saudi terbilang rendah. Sebagaimana situs weather menyebutkan kelembapan udara di Tanah Suci Mekkah hanya di angka 16 persen.

Oleh karena itu, jemaah haji diingatkan untuk minum air putih sebelum haus. Artinya, jamaah sebaiknya menghindari menunggu haus untuk minum air putih.

“Kalau dengar cerita orang pergi haji atau umrah, cuci baju ditaruh di kamar saja kering. Memang tidak basah, meskipun tidak kena matahari, itu bisa kering. Bayangkan, kalau tubuh kita itu tidak terasa haus, tetapi kalau kita ke kamar kecil, kita buang air kecil, kita lihat urine. Nah, kalau urine mulai warnanya kuning kecokelat-cokelatan berarti sudah indikasi kurang cairan,” tegasnya.

“Padahal, jemaah mungkin tidak merasa haus. Maka, jangan minum karena haus. Akan tetapi, minumlah tanpa menunggu haus. Yang kita minta agar untuk minum apapun kondisinya setiap 15 menit teguklah air. Supaya terpelihara kebersihan saluran pernapasan, kerongkongan juga,” lanjutnya.

Demi menjaga cairan tubuh stabil, minum air putih dicampur oralit dapat menjadi pilihan yang bagus. Terlebih, batuk dan pilek sering dialami jemaah lantaran perubahan suhu dan cuaca.

“Kalaupun dia keluar siang hari, pulang masuk ke hotel, minumlah air putih dicampur oralit. Ya supaya cairan di tubuhnya tetap stabil,” pungkas Liliek. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *