Kultum 451: Mengapa Tidak Ada Bismillah di Awal At-Taubah

Mengapa Tidak Ada Bismillah di Awal At-Taubah
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam diambil (yakni meninggal) tanpa menjelaskan apakah itu benar-benar bagian dari itu, sehingga mereka diletakkan di samping satu sama lain, dan garis Bismillaahi ir’Rahmaan ir’Rahiim tidak tertulis di antara mereka, dan itu (al-Taubah) diletakkan di antara Sab’ al-Tiwal (tujuh surah panjang)”, dan Bara’ah (al-Taubah) adalah salah satu bagian terakhir dari Al-Qur’an yang diturunkan (akhir kutipan dari Fataawa al-Lajnah ad-Daa’imah, 4/225).

Dalam hal ini, Syekh Ibn ‘Utsaimin Rahimahullah berkata, “Pendapat yang benar adalah bahwa tidak ada Basmalah antara itu (Surat at-Taubah) dan al-Anfaal, karena Basmalah adalah ayat dari Kitab Allah, mungkin Allah Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi, dan jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengatakan untuk menempatkan Basmalah di antara dua surah, maka mereka tidak meletakkannya di antara keduanya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memutuskan dan bersabda, “Letakkan Basmalah, dan dia tidak menyuruh mereka untuk meletakkan Basmalah di antara Surat al-Anfal dan Surat at-Taubah, sehingga mereka tidak menulis dia. Tapi tetap harus dikatakan, “jika dia tidak memberikan instruksi untuk efek ini, mengapa ada pemisahan antara itu dan Surat al-Anfal? Mengapa mereka tidak menjadikannya satu surah?”

Kami mengatakan, “Ya, mereka tidak menjadikannya satu surah karena mereka tidak yakin apakah itu surah yang sama dengan al-Anfaal atau mereka adalah dua surah yang terpisah”, maka mereka berkata, “Mari kita pisahkan antara dua surah dan tidak menulis Basmalah. Ini adalah pendapat yang benar tentang tidak adanya Basmalah antara Surat al-Anfal dan Surat at-Taubah” (akhir kutipan dari Liqa’ al-Bab al-Maftuh, no. 18).

Kesimpulannya, sebagaimana kita pahami, sebelum membaca Al-Qur’an, surah apa pun, kita memang diperintahkan untuk membaca ta’awwuz terlebih dahulu. Perintah ini ditegaskan dalam Alquran surah an-Nahl ayat 98,

فَاِذَا قَرَاۡتَ الۡقُرۡاٰنَ فَاسۡتَعِذۡ بِاللّٰهِ

مِنَ الشَّيۡطٰنِ الرَّجِيۡمِ

Artinya:

Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk (QS. An-Nahl, ayat 98).

Adapun dengan basmalah, memang hanya surah at-Taubah, sering pula disebut sebagai surat Bara’ah, yang tak diawali dengan “Bismillahirrahmanirrahim”. Karena itu, para ulama qira’at umumnya bersepakat, tidak membaca basmalah pada awal surah tersebut. Memang, ada juga yang membolehkannya, setelah menganalisis sebab dan alasan tidak ada dan dicantumkannya basmalah pada surah at-Taubah. Selain itu, tidak dicantumkannya basmalah pada awal surah kesembilan itu adalah karena at-Taubah diduga sebagai kelanjutan daripada surah al-Anfaal (surat kedelapan). Dan Allah lebih tahu.

Semoga sedikit yang kita baca ini memuat kita lebih bersyukur karena dijadikan Allah hamba yang berIslam dan beriman, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahamad Idris Adh.                                  —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *