Kultum 453: Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Mungkin kita lalu bertanya, “Mengapa pahala amal shalih di sepuluh hari itu begitu mulia dan lebih dari berjihad, kecuali mati syahid dari berjihad?” Beberapa keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah itu misalnya, ternyata Allah bersumpah dengan sepuluh hari tersebut dalam firman-Nya,

وَالْفَجْرِ  وَلَيَالٍ عَشْرٍ

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Artinya:

Demi fajar, demi malam yang sepuluh” (QS. al-Fajr, ayat 1 – 2).

Yang dimaksud dengan “malam yang sepuluh” adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Ibnu az-Zubair, Mujahid, dan lainnya dari kalangan kaum Salaf dan Khalaf (lihat: Tafsir Ibni Katsir, VIII/390). Selain itu, sepuluh hari tersebut adalah hari-hari yang ditentukan, di mana Allah Subhanahu wata’ala memerintahkan hamba-Nya untuk banyak bertasbih, bertahlil, dan bertahmid. Dalam hal ini Allah Subahanhu wata’ala berfirman,

وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ

عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

Artinya:

Dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rizki yang Dia berikan kepada mereka berupa hewan ternak (QS. al-Hajj, ayat 28).

Di samping itu, sebagaimana kita juga ikut melakukannya, dalam 10 hari ini terdapat berbagai amal shalih yang sangat mulia. Mereka itu adalah Hari Arafah, Hari Haji, dan hari penyembelihan qurban. Hari-hari yang penting dan berpahala sangat besar ini jelas tidak terdapat di bulan bulan lain. Bahkan, agama Islam ini disempurnakan oleh Allah pada bulan Dzulhijjah, sebagaimana Allah berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ

نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

Artinya:

Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah meridhai Islam itu agama bagi kalian (QS. Al-Maidah, ayat 3).

Para ulama sepakat bahwa ayat itu turun di bulan Dzulhijjah saat haji wada’ di hari Arafah. Hal ini berdasarkan atsar dari Umar bin Al Khattab Radhiyallaahi ‘anhu, bahwasanya seorang ulama Yahudi berkata kepada Umar, “Wahai Amiirul Mu’miniin, tahukah engkau satu ayat dalam kitab suci kalian yang kalian baca, yang jika seandainya ayat itu turun kepada kami maka kami akan jadikan hari turunnya ayat tersebut sebagai hari raya”.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat kita untuk bersyukur dan selalu berdoa sesuai ajaran Rasulullah, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                    —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *