Memilukan! Kondisi Warga Rafah Pasca Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tend

banner 400x400

Hajinews.co.id — Serangan Israel ke Rafah membakar hidup-hidup pengungsi di tenda. Aksi keji itu terjadi Minggu (26/5/2024), keluarga-keluarga Palestina langsung bergegas ke rumah sakit untuk mempersiapkan jenazah dimakamkan. Serangan Israel membakar tenda-tenda dan tempat perlindungan logam reyot.

Para warga bercerita, sejumlah keluarga tengah bersiap untuk tidur ketika serangan menghantam lingkungan Tel Al Sultan saat ribuan orang berlindung setelah pasukan Israel memulai serangan darat di timur Rafah lebih dari dua minggu lalu.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Kami sedang berdoa dan kami menyiapkan tempat tidur anak-anak kami untuk tidur. Tidak ada yang aneh, kemudian kami mendengar suara yang sangat keras, dan api muncul di sekitar kami,” kata Umm Mohamed Al Attar, seorang ibu Palestina yang mengenakan pakaian berwarna merah.

“Semua anak mulai berteriak. Suaranya menakutkan, kami merasa seperti logam akan menimpa kami, dan pecahan peluru jatuh ke dalam ruangan,” demikian kesaksiannya.

Rekaman video yang diperoleh Reuters menunjukkan api berkobar dalam kegelapan dan orang-orang berteriak panik. Sekelompok pemuda mencoba menarik lembaran besi bergelombang dan selang dari sebuah truk pemadam kebakaran mulai memadamkan api.

Lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia, kata pejabat kesehatan di Gaza, seraya menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat dari orang-orang yang mengalami luka bakar parah.

Petugas medis mengatakan serangan udara Israel pada hari Senin terhadap sebuah rumah di Rafah telah menewaskan tujuh warga Palestina, dan beberapa lainnya terluka.

Tidak Ada Lagi Zona Aman

Lebih dari 36.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, kata Kementerian Kesehatan Gaza. Israel melancarkan operasi tersebut setelah militan pimpinan Hamas menyerang komunitas Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Di siang hari, kamp itu dipenuhi puing-puing tenda yang berasap, logam yang bengkok, dan barang-barang hangus. Perempuan menangis dan laki-laki berdoa di samping jenazah yang dikafani.

Duduk di samping jenazah kerabatnya, Abed Mohammed Al Attar mengatakan Israel berbohong ketika mengatakan kepada penduduk bahwa mereka akan aman di wilayah barat Rafah. Kakak laki-lakinya, adik iparnya, dan beberapa kerabat lainnya tewas dalam kobaran api.

“Tentara adalah pembohong. Tidak ada keamanan di Gaza. Tidak ada keamanan, tidak untuk anak-anak, pria lanjut usia, atau wanita. Di sini dia (saudara laki-laki saya) bersama istrinya, mereka syahid,” katanya. .

Kementerian Luar Negeri Palestina yang berbasis di Tepi Barat mengutuk pembantaian keji tersebut. Mesir juga mengutuk pengeboman yang disengaja oleh Israel terhadap tenda-tenda pengungsi, menggambarkannya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

sumber

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *