Astagfirullah! Israel Mengebom Kamp Pengungsi di Rafah, Begini Kata Dunia

Israel Mengebom Kamp Pengungsi di Rafah
Israel Mengebom Kamp Pengungsi di Rafah
banner 400x400

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk serangan Israel. Qatar mengatakan serangan Rafah dapat menghambat upaya menengahi gencatan senjata dan pertukaran sandera.

Pernyataan keras juga diberikan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ia menyebut Israel barbar dan akan meminta pertanggungjawaban.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Kami akan melakukan segala yang mungkin untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang barbar dan pembunuh yang tidak ada hubungannya dengan kemanusiaan,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan dikutip AFP.

Di sisi lain, negara Amerika Chili menyebut Israel sebagai penjahat. Presiden Gabriel Boric terang-terangan memberikan label itu di postingan Instagramnya.

Uni Afrika mengatakan serangan Israel mengerikan, apalagi dengan korban tewas anak-anak. Kesatuan negara Afrika itu menyebut Tel Aviv menghina keputusan internasional.

“Negara Israel terus melanggar hukum internasional tanpa mendapat hukuman dan menghina keputusan ICJ dua hari lalu yang memerintahkan diakhirinya aksi militer di Israel. Rafah,” kata Ketua Komisi AU Moussa Faki Mahamat pada X.

“Perintah ICJ harus segera ditegakkan jika ingin tatanan global terwujud,” tambahnya.

Apa Kata AS

Sementara itu, sekutu Israel tak memberikan kecaman. Namun pemerintah AS mengatakan Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil.

“Seperti yang telah kami jelaskan, Israel harus mengambil segala tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS dalam sebuah pernyataan.

“Kami secara aktif melibatkan IDF dan mitranya di lapangan untuk menilai apa yang terjadi,” tambah juru bicara tersebut.

Dewan Keamanan PBB

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat pada Selasa ini waktu AS, setelah serangan mematikan Israel terhadap kamp pengungsi di kota Rafah, Gaza selatan. Mengutip AFP, pertemuan tertutup itu diminta oleh Aljazair, yang saat ini menjadi anggota tidak tetap dewan tersebut.

Sumber: cnbc

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar