Kultum 460: Bekal Habis, Muncul ZamZam, Membangun Ka’bah

Muncul ZamZam
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Waktu demi waktu berlalu dan Ismail mencapai usia kira-kira mulai bisa diajak bekerjasama dan merupakan anak lelaki yang tentu saja sangat dicintai Ayah Ibunya. Suatu hari Ibrahim berkata, “Wahai Ismail! Allah telah memberiku perintah”. Ismail berkata, “Lakukan apa yang diperintahkan Tuhanmu”. Ibrahim bertanya, “Maukah kamu membantuku?” Ismail berkata, “Aku akan membantumu”.

Ibrahim berkata, “Allah telah memerintahkan saya untuk membangun sebuah rumah di sini menunjuk ke sebuah bukit yang lebih tinggi dari tanah di sekitarnya”. Kemudian mereka mengangkat fondasi Rumah (Ka’bah). Ayah dan anak itu membangun Ka’bah dengan tangan mereka sendiri sambil membawa batu sendiri. Mereka membangun dan mengitari Ka’bah sambil berkata, “Ya Tuhan kami, terimalah (pelayanan ini) dari kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, Allah berfirman,

Bacaan Lainnya
banner 400x400

وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Artinya:

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah, ayat 127).

Setelah selesai, Ibrahim menginjak sebuah batu besar dan menyeru orang-orang untuk mentaati Tuhan mereka. Batu besar yang diinjaknya ini masih ada sampai sekarang di dekat Ka’bah. Inilah yang kemudian disebut Maqam Ibrahim (tempat berdirinya Ibrahim), seraya berdoa kepada Allah dan mengucapkan,

وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ

حَنِيفًا (مُسْلِمًا) وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Artinya:
Sungguh, aku menghadapkan wajahku kepada Dia yang menciptakan langit dan bumi dengan condong kepada kebenaran, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah (Bukhari, no. 583).

Saat itulah Allah perintahkan kepada Ibrahim,

وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى

كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ

Artinya:

Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru (QS. al-Hajji, ayat 27). Allahu ya’lam.

Semoga sedikit yang kita baca ini membuat kita bersyukur atas hidayah Allah Subhanahu wata’ala, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                    —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *