Hajinews.co.id – Sebuah laporan mengungkap keterlibatan Inggris dalam perang Israel di Gaza.
Agen intelijen Inggris diketahui ditempatkan di Israel sejak Oktober 2023.
Mengutip informasi Declassified UK pada Selasa (11/6), mengutip bocoran informasi baru-baru ini dari New York Times.
Tertulis bahwa para menteri Inggris akan menghadapi konsekuensi hukum jika keterlibatan menteri Inggris terbukti.
“Ketika rincian lebih lanjut muncul mengenai peran dan keterlibatan Inggris dalam perang Israel di Gaza, para menteri Inggris dapat menghadapi dampak hukum,” tegas laporan itu.
Sumber menekankan hal penting bahwa “tim pengumpulan data dan analisis intelijen alias mata-mata dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah berada di Gaza selama perang yang dilancarkan Israel”.
Lebih lanjut dikatakan bahwa personel militer Inggris “membantu intelijen Israel dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait para sandera, beberapa di antaranya adalah warga negara kedua negara”.
Namun, baik AS atau Inggris tetap menyangkal, menyatakan tidak terlibat dalam perencanaan atau pelaksanaan operasi militer untuk menyelamatkan para sandera.
Merujuk pada operasi Arnon IDF dalam misi membebaskan empat tawanan dalam pembantaian di Nuseirat yang juga mengakibatkan terbunuhnya ratusan warga Palestina.
