Kultum 472: Mengapa Harus Berdoa 

Mengapa Harus Berdoa 
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 400x400

Adapun orang yang tidak berdoa karena sesuatu alasan, maka tidak terkena ancaman tersebut. Walaupun demikian memperbanyak doa tetap lebih baik daripada meninggalkannya sebab dalil-dalil yang menganjurkan berdoa cukup banyak (Fathul Bari, 11/98). Dari Nu’man bin Basyir, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ  Artinya “Doa adalah ibadah”, kemudian beliau membaca ayat,

اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu (QS. Ghafir, ayat 60). Dan seterusnya.

Imam Hafizh Ibnu Hajar menuturkan bahwa Imam At-Thaibi berkata, “Sebaiknya hadits Nu’man di atas difahami secara arti bahasa, artinya berdoa adalah memperlihatkan sikap berserah diri dan membutuhkan Allah, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta serta merasa butuh kepada Allah”. Oleh karena itu Allah mengakhiri ayat tersebut dengan firman-Nya, “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu”.

Dalam ayat di atas, orang yang tidak mau tunduk dan berserah diri kepada Allah disebut orang-orang yang sombong, sehingga berdoa mempunyai keutamaan di dalam ibadah, dan ancaman bagi mereka yang tidak mau berdoa adalah hina dina (lihat: Fathul Bari, 11/98). Selain itu, doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَيْسَ شَىْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ

Artinya:

Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa (HR. At-Timidzi, 12/263; Ibnu Majah, 2/341; Ahmad 2/362).

Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits tersebut adalah tidak ada sesuatu ibadah qauliyah (ucapan) yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa, sebab membandingkan sesuatu harus sesuai dengan substansinya. Sehingga pendapat yang mengatakan bahwa shalat adalah ibadah badaniyah yang paling utama sehingga hal ini tidak bertentangan dengan firman Allah,

اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ

Artinya:

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu (QS. Al-Hujurat, ayat 13).

Di dalam berbagai riwayat bahkan dijelaskan bahwa Allah Subhanahau wata’ala murka terhadap orang-orang yang meninggalkan doa. Misalnya, berdasarkan hadits bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَسْأَلْ الله غَضَبَ اللهُ عَلَيْهِ

Artinya:

Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan memurkainya (HR. At-Tirmidzi, 12/267-268). Dan Allah Maha Tahu Segalanya.

Semoga yang kita baca ini menjadi pengingat menambah iman kita, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber :  Ahmad Idris Adh.                            —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *