Faisal Basri Beberkan Kemungkinan Defisit Yang Tinggi: Pak Prabowo Menjadi Presiden dan Bebannya Semakin Berat

Kemungkinan Defisit Yang Tinggi
Faisal Basri
banner 400x400

Hajinews.co.idEkonom, Faisal Basri mengungkapkan kondisi perekonomian Indonesia sangat mengkhawatirkan.

Indonesia yang mengalami bonus demografi berharap masa depan emas bagi Indonesia di tahun 2045. Apakah ini layak dilakukan?

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Sementara itu, para ekonom menilai perekonomian Indonesia sedang buruk sehingga berpotensi memperbesar defisit.

Penyebab defisit keuangan pemerintah adalah situasi perekonomian yang buruk. Faisal Basri mengatakan, awal tahun ia tidak terlihat, namun setelah pemilu, ia mulai muncul.

“Pertama memang mau tidak mau, ada trend penurunan atau perlambatan pertumbuhan ekonomi triwulan 1 Januari, Maret belum begitu kelihatan. Tapi pasca Pemilu ini mulai tampak tadi ada potensi defisitnya yang meningkat.” Ucap Faisal Basri dilansir dari youtube Novel Baswedan.

Defisit yang meningkat tersebut disebabkan karena target penerimaan pajak negara yang tidak sesuai seperti yang diperhitungkan.

Sedangkan pengeluaran negara tidak bisa diminimalisir lagi, maka Faisal basri ungkap akan terjadi defisit yang membesar dan menyebabkan tidak adanya tabungan.

“Karena kemungkinan besar sekali target penerimaan pajaknya tidak tercapai, sementara yang namanya pengeluaran gak bisa dihambat gitu kan. Sehingga menimbulkan defisit yang membesar sehingga tidak ada tabungan.”

Adapun sisa anggaran biasanya akan diperuntukkan untuk tahun berikutnya, maka dari itu negara tak dapat menabung.

“Ada namanya sisa anggaran itu yang bisa dipakai buat tahun berikutnya gitu praktis hitung-hitungannya sih hampir tidak ada yang namanya tabungan,” ujarnya.

Faisal Basri menyimpulkan dengan keadaan perekonomian Indonesia yang memburuk saat ini menjadi tanggungan yang sangat berat untuk Prabowo ketika nanti menjabat sebagai Presiden.

“Jadi waktu Pak Prabowo jadi presiden bebannya makin berat,” ungkap Faisal Basri.

Faisal Basri juga menyinggung masalah penjualan mobil di Indoensia yang mengalami kemerosotan tajam, hal itu mencirikan bahwa terjadi penurunan kelas menengah di Indonesia.

“Nah kemudian juga ada kecenderungan kita lihat penjualan mobil yang turun tajam jadi Ini sudah. kalau kelas bawah itu memang hidupnya sangat memprihatinkan. Nah sekarang sudah merembet ke kelas menengah,” Jelasnya.

“Penjualan mobil turun 20% macam-macam gitu kemudian juga tabungan mereka sudah tergerus, tadinya tabungan mereka di atas 100 sekarang di bawah 100 juta gitu, memang data menunjukkan hal seperti itu,” papar Faisal Basri.***

Sumber: bisnisbandung

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *