Peneliti Menunjukkan Bahwa Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2

Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Kurang Tidur
banner 400x400

Hajinews.co.id – Pada penderita diabetes tipe 2, tubuh menolak efek hormon yang disebut insulin dan secara bertahap kehilangan kemampuan untuk memproduksi hormon tersebut di pankreas. Insulin sangat penting karena mengatur glukosa (gula) dalam darah dari makanan yang kita makan dan membantu mengangkutnya ke sel-sel di seluruh tubuh.

Alasan pasti mengapa orang yang mengantuk berisiko terkena diabetes tipe 2 belum diketahui. Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang yang mengantuk sering kali mengalami peningkatan kadar penanda inflamasi dan asam lemak bebas dalam darah, yang mengganggu sensitivitas insulin dan menyebabkan resistensi insulin. Artinya, tubuh kesulitan menggunakan insulin dengan baik untuk mengatur gula darah, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Lebih lanjut, orang yang kurang tidur, serta orang yang tidur dengan pola yang tidak teratur (seperti pekerja shift), mengalami gangguan pada ritme alami tubuh mereka, yang dikenal sebagai ritme sirkadian.

Hal ini dapat mengganggu pelepasan hormon seperti kortisol, glukagon, dan hormon pertumbuhan. Hormon-hormon ini dilepaskan sepanjang hari untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh yang berubah-ubah, dan biasanya menjaga kadar glukosa darah tetap seimbang. Jika terganggu, hal ini dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menangani glukosa seiring berjalannya hari.

Faktor-faktor ini, dan faktor-faktor lainnya, dapat berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes tipe 2 yang terlihat pada orang yang tidur kurang dari enam jam.

Meskipun penelitian ini terutama berfokus pada orang yang tidur delapan jam atau kurang, ada kemungkinan orang yang tidur lebih lama juga menghadapi peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan korelasi berbentuk U antara durasi tidur dan risiko diabetes tipe 2. Sebuah tinjauan terhadap beberapa penelitian menemukan bahwa tidur antara tujuh hingga delapan jam setiap hari dikaitkan dengan risiko terendah. Ketika orang tidur kurang dari 7 jam, atau lebih dari 8 jam, risikonya mulai meningkat.

Alasan mengapa tidur lebih lama dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 mungkin terkait dengan kenaikan berat badan, yang juga berkorelasi dengan waktu tidur yang lebih lama. Demikian juga, orang yang kurang tidur lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 Komentar