Haji dan Rasisme Barat

Haji dan Rasisme Barat
Haji dan Rasisme Barat
banner 400x400

Oleh: Shamsi Ali Al-Kajangi

Hajinews.co.id – Jika kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an tentang haji akan didapati bahwa perintah melaksanakan ibadah ini tidak memakai kata “Mukmin” atau “Muslim”. Melainkan kata “manusia” (an-naas). Padahal kita tahu bahwa berhaji adalah kewajiban bagi orang-orang Muslim atau Mukmin.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Di antara ayat-ayat itu adalah: “dan umumkan kepada manusia untuk berhaji niscaya mereka akan datang padamu dengan berjalan kaki dan menaiki onta-onta yang jinak. Mereka datang dari tempat-tempat yang jauh”.

Di surah lain Allah menegaskan: “dan untuk Allah atas manusia melaksanakan Haji ke baitullah bagi siapa yang mampu”.

Tentu ini menunjukkan bahwa ibadah haji merupakan ibadah yang merepresentasi wajah Universal atau wajah global Islam. Bahwa Islam itu adalah agama yang hadir untuk penjuru dunia. Sekaligus mengajarkan bahwa Islam memang dimaksudkan untuk semua manusia tanpa kecuali. Dan semua manusia memiliki akses yang sama kepada Islam tanpa ada perbedaan.

Oleh karena haji merepresentasi tabiat Islam dan umatnya yang universal dan global maka tidak mengherankan jika deklarasi kesetaraan manusia yang Universal juga dideklarasikan oleh Rasulullah di saat melaksanakan ibadah Haji. Haji Rasulullah yang sangat populer dengan Haji wada’ itu menjadi momentum yang sangat tepat untuk beliau menyampaikan ajaran Islam yang menyetarakan manusia dalam khutbah monumental beliau yang dikenal “Khutbah al-wada”.

Beliau dalam kesempatan khutbah al-wada itu menyampaikan pokok-pokok ajaran agama, termasuk dalam hal relasi antar manusia. Satu di antaranya adalah pentingnya menjaga “kehidupan dan kehormatan manusia” (human life and human dignity). Bahwa sesungguhnya darah saudaramu (seagama dan semanusia) itu haram untuk ditumpahkan sebagaimana haramnya tempat ini (kota suci) di hari ini.

Secara khusus beliau mewasiatkan pentingnya menjaga Kehormatan dan kemuliaan kaum wanita. Sebuah pesan yang disampaikan oleh Rasulullah di abad keenam, di saat apa yang disebut Eropa saat ini tidak dikenal dan primitif. Eropa dan Amerika (Barat) yang saat ini mengaku paling menghargai wanita justeru harusnya banyak belajar dari Islam bagaimana sesungguhnya yang disebut “kesehatan jender” itu.

Namun yang ingin saya garis bawahi kali ini adalah bagian khutbah Rasulullah yang secara spesifik menegaskan universalitas kekeluargaan manusia (Universal Human family) sekaligus menegaskan kesetaraan ras (racial equality) manusia. Sebuah deklarasi yang pada masanya mungkin dianggap mimpi dan bahkan khayalan yang tidak realistis. Rasulullah mendeklarasikan ini berabad-abad sebelum Komisi HAM PBB melakukannya pada tahun 1948 lalu.

Dalam khutbah itu dengan sangat rinci dan tegas Rasulullah menyampaikan: “sesungguhnya Rabbmu satu. Dan ayahmu satu. Semua kalian dari Adam dan Adam itu tercipta dari tanah. Tidak ada kelebihan (keutamaan) orang Arab di atas non Arab dan tidak ada kelebihan non Arab di atas orang Arab kecuali dengan ketakwaan. Tidak ada kelebihan orang putih di atas orang hitam dan tidak ada kelebihan orang hitam di atas orang putih kecuali dengan ketakwaan” (bagian khutbah Wada’).

Pernyataan ini menjadi sangat Istimewa karena ketika itu keangkuhan ras dan warna kulit kala itu menjadi sesuatu yang dianggap normal. Seolah mereka yang memiliki ras dan warna kulit tertentu memang terlahir dengan keistimewaan dan kelebihan itu. Sementara yang lain terlahir dengan ras dan warna kulit yang dianggap tidak memiliki keutamaan yang sama. Akibatnya perbudakan sesama manusia menjadi hal biasa, bahkan dianggap bagian dari privilege bagi kaum tertentu.

Pada masa itu memang isunya ada pada ras dan warna kulit. Di Mekah mereka yang berkulit putih (diekspresikan dengan warna merah) memiliki privilej-privilej yang tidak dimiliki oleh masyarakat yang berbeda. Selain itu tentunya juga karena ras; Arab dan non Arab. Sehingga wajar jika penekanan Rasul itu ada pada dua hal ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *