Indonesia Berduka

Oleh: Dr.Abidinsyah Siregar

Hajinews.co.id — Innalillahi Wa’inna ilaihi rojiuun…
Indonesia pada 24 Juli 2024 ditinggal wafat oleh warga hebat Bapak H.Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-9 era tahun 2001-2004 mendampingi Presiden Megawati.
Pemerintah memberi penghormatan dengan mengibarkan bendera Nasional setengah tiang pada 25-27 Juli 2024.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hamzah Haz adalah politisi yang sudah sampai dilevel Negarawan.

Melalui kiprahnya didalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP), ia menjadi legislator di DPRRI (1971-1999) hingga menjadi Wakil Ketua DPRRI dan Ketua Umum DPP PPP Periode 1998-2007.

DIAJAK BERKIPRAH
Tahun 1988 selepas kami sekitar 200 orang mengikuti Penataran Kewaspadaan Nasional (Tarpadnas) yang diselenggarakan kolaboratif Menpora, BIN dan DPP KNPI di Wiladatika, Cibubur selama 2 bulan, yang alhamdulillah terpilih sebagai peserta terbaik.

Pada kesempatan audiensi kepada beberapa Menko/Menteri, Kasad, dll termasuk dengan Wakil Ketua DPRRI yang kebetulan Ketua Umum DPP PPP.

Ada kenangan langsung bersama pak Hamzah Haz..
Beliau tampak kharismatik, cerdas, bicara tertata dan sangat mengapresiasi Pemuda.

Beliau minta saya dihadapan kawan2 alumni Tarpadnas, agar berkenan bergabung dan berkiprah dalam dunia politik sebagai Pengurus DPP PPP..

Saya menjawab dengan senyuman dan menyampaikan terimakasih.

Selepas Kongres XVI HMI di Padang tahun 1985, saya sudah berniat penuh jadi Birokrat, abdi negara sebagai PNS.
Apa yang sudah diamanatkan sejak menjadi Dokter Kepala Puskesnas di Sidikalang, Dairi tahun 1984 dilanjut.

Alhamdulillah setelah melewati teritori Kecamatan, Kabupaten, Provinsi hingga Nasional, bisa mencapai pangkat tertinggi dan Eselon tertinggi. Bahkan dapat bonus Purna bhakti hingga usia 65 pada tahun 2022 setelah mendapat kehormatan menjadi Pejabat Fungsional Ahli Utama yang pertama di Kemenkes dan BKKBN.

BERMULA JADI WARTAWAN
Dalam otobiografi berjudul Hamzah Haz: dari Ketapang menuju istana (2004), dia mengungkap rasa bangga menjalani profesi sebagai wartawan di saat banyak teman temannya memilih bekerja di bank.

Baginya, menjadi wartawan bisa lebih dekat dengan semua lapisan masyarakat, sehingga bisa mengetahui permasalahan sebenarnya di lapangan. Kariernya sebagai wartawan muda mencapai puncak saat dirinya di usia 20-an tahun didapuk sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Pontianak.

Bersamaan dengan pekerjaannya, Hamzah diketahui juga aktif berorganisasi. Dia menjadi aktivitas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Konsulat Pontianak.

TOKOH PANUTAN
Sahabatku seangkatan di HMI yang kini Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J Rachbini, menilai, Hamzah Haz adalah sosok politisi, negarawan, sekaligus penulis, pemikir, dan kolumnis yang rajin memberikan pencerahan terkait masalah ekonomi politik dan kenegaraan, khususnya politik anggaran dan APBN.

Tidak ada politisi yang tekun seperti Hamzah Haz dalam menulis tentang politik APBN di media massa pada akhir 1980-an dan tahun 1990-an. Beliau tidak hanya menulis tetapi juga mendalaminya dalam praktek kenegaraan di DPR, di mana ia juga menjadi pimpinan partai oposisi yang loyal, matang dan Wakil Presiden yang negarawan serta pemikir, yang menyukai gagasan-gagasan bangsa dalam bidang politik dan ekonomi….

Berbeda dengan zaman sekarang, di mana banyak pemimpin yang matang dikarbit, tidak menyukai pemikiran, sekadar populer, dan hanya menyukai mainan anak-anak.

Hamzah Haz yang menjadi Wakil Presiden, menang bersaing dengan SBY, banyak menulis pemikirannya di media besar nasional, seperti Kompas, Republika, dan Tempo pada tahun 1980-an dan 1990-an,” tuturnya.

ya ayyatuhan nafsul muthmainnah, irji’i ila rabbiki radhiyatan mardhiyah, fadhulii fi ‘ibadi wadhuli jannati “wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridho dan diridhoi-Nya dan masuklah ke dalam surgaku (Al-Quran S.Al Fajr ay.27-30).

Selamat jalan Bapak H.Hamzah Haz diantarkan dengan doa seluruh Bangsa Indonesia dalam kibaran sang saka merah putih setengah tiang di seluruh wilayah Indonesia.

Jakarta, Sunter Jaya 270724
Dikutip dari bbg sumber :

Dr.Abidinsyah Siregar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *