Rapat Muhammadiyah soal Tambang Diwarnai Aksi Unjuk Rasa-Bakar KTA

Rapat Muhammadiyah soal Tambang Diwarnai Aksi Unjuk Rasa-Bakar KTA (foto detikcom)

Hajinews.co.id — Belasan massa yang tergabung dalam Forum Cik Di Tiro melakukan aksi unjuk rasa di depan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, tempat di mana berlangsungnya konsolidasi nasional PP Muhammadiyah. Mereka menyerukan aksi ‘Desak Muhammadiyah untuk Menolak Konsesi Tambang’.

Mengutip detikJogja, aksi tersebut dilakukan di depan gerbang masuk UNISA. Nampak, belasan massa aksi membentangkan sejumlah spanduk dalam berbagai ukuran. Spanduk itu di antaranya bertuliskan ‘Petaka Tambang Transisi Pembantaian’, ‘Dipisahkan Qunut Disatukan Tambang’, dan sejumlah poster berukuran kecil lainnya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Para massa aksi pun menutup mulut dengan lakban berwarna hijau sebagai bentuk protes. Selain itu, mereka juga melakukan aksi simbolik dengan membakar KTA Muhammadiyah sebagai bentuk kekecewaan dengan sikap organisasi yang condong menerima konsesi tambang.

“Pada intinya ini aksi simbolik dari teman-teman aktivis sosial yang di Jogja yang yang tergabung di Forum Cik Di Tiro, kita mengingatkan khususnya Muhammadiyah yang dua hari ini akan berkumpul untuk menjaga kewarasan, untuk menjaga akal sehat,” kata inisiator aksi, Masduki, saat ditemui wartawan, Sabtu (27/7/2024).

Masduki bilang, ormas seharusnya memiliki tugas sebagai masyarakat sipil yang mengontrol pemerintah dan berpihak pada kepentingan warga negara. Namun, dalam pengelolaan tambang ini, tidak ada hal baik yang bisa didapatkan.

“Dalam kasus tambang ini kami melihat penyakitnya, ancamannya, atau indikasinya ada tiga. Pertama tambang itu merusak, kedua tambang itu merusak, ketiga tambang itu merusak. Jadi nggak ada yang baik,” ujarnya.

Dia melanjutkan, tambang bisa merusak tata kelola ormas itu. Selain juga merusak hak sipil warga negara.

“Coba kita lihat NU ini, udah rusak dia. Kedua, dia merusak hak sipil warga negara. Ketiga dia merusak kekuatan alternatif dalam hal ini Muhammadiyah itu sebagai masyarakat sipil dalam sistem demokrasi,” tegasnya.

Oleh karena itu, Masduki bilang dalam kasus tambang ini tidak ada sama sekali manfaatnya. “Lebih banyak mudharatnya,” katanya.

Aksi ini pun, sebagai salah satu cara mengingatkan para pimpinan Muhammadiyah agar menolak konsesi tambang untuk ormas.

“Habis ini kami menyerahkan pernyataan lebih lengkap ke panitia. Kami tidak ingin mengganggu pelaksanaan acara,” ucapnya.

“Ini secara tertulis kami serahkan untuk nanti dipertimbangkan dalam forum pembahasan dua hari ini,” pungkasnya.

Diketahui, PP Muhammadiyah akhir pekan ini menggelar pertemuan besar di Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Salah satu yang dibahas adalah rencana pemerintah yang akan memberikan konsesi tambang kepada ormas.

sumber: Detikcom

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *