Hikmah Pagi : Maukah Kamu Masuk Surga Sambil Tertawa? Ini Amalannya!

masuk surga

Hajinews.co.idSetiap orang bercita-cita masuk surga setelah meninggal. Dan tahukah Anda bahwa setiap muslim bisa masuk surga dengan tertawa? Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah benar dan bagaimana amalannya?

Hal itu diungkapkan oleh Ustadz Aris Munandar MPI, Pimpinan Pondok Pesantren Hamalatul Quran Bantul Yogyakarta. Menurutnya, amalan yang utama adalah mengingat Allah subhana wa ta’ala. Karena dzikir adalah amalan yang membawa ke surga, bahkan dengan tertawa riang pun seseorang mencapai surga

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Jika lidah kita basah dengan zikir, dialah yang paling rajin berdzikir. Maka dialah yang akan masuk surga dengan riang gembira dan tertawa,”ungkap Ustadz Aris.

Sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Darda’ radhiyallahu’anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Orang yang lidahnya basah dengan zikir mengingat Allah akan masuk surga sambil tertawa.” (Az-Zuhd karya Imam Ahmad)

Dari hadis di atas, kita ketahui orang yang rajin berzikir maka ia akan masuk surga dengan tertawa. Zikir sendiri merupakan salah satu ibadah yang utama. Zikir bermakna mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal dan kondisi.

Dalam Al Qur’an, banyak perintah Allah Ta’ala untuk berzikir. Selain itu, zikir juga mempunyai banyak keutamaan. Di antara ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kita berdzikir, antara lain:

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ

“Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku serta janganlah (sekali-kali) kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqarah : 152).

Allah Ta’ala juga berfirman,

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اذۡكُرُوۡا اللّٰهَ ذِكۡرًا كَثِيۡرًا

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS al-Ahzab : 41).

Juga firman Allah Ta’ala:

وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِين

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan (cara) tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS al-A’raf : 205).

Dan Allah berfirman,

“…..Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab) : 35).

Empat ayat tersebut sebenarnya sudah mencakup perintah berdzikir sebanyak-banyaknya, adab/ etika berdzikir sebaik-baiknya, dan fadilah berdzikir setinggi-tingginya. Tetapi, rupanya masih dipandang belum cukup jelas oleh sebagian orang. Buktinya masih saja ada yang bertanya, “Mengapa setiap orang beriman diperintahkan untuk (senantiasa) mengingat Allah?”

Keutamaan Berzikir

Tentang keutamaan zikir ini, Ibnu Al Qayyim mengungkapkan banyak sekali keutamaan dari berzikir ini. Lima di antaranya, keutamaan dari berdzikir itu adalah sebagai berikut:

1. Zikir dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kegundahan dari hati.

Zikir dapat menghadirkan kesenangan, kegembiraan, kekuatan, dan kehidupan ke dalam hati. Ibnu Al Qayyim berkata, “Zikir bagi hati seperti air bagi ikan. Anda dapat bayangkan, bagaimana kondisi ikan itu bila tanpa air”.

2. Zikir dapat mendekatkan diri kepada Allah dan selalu merasa diawasi oleh-Nya.

Dzikir dapat mendorong hati orang beriman untuk selalu kembali kepada-Nya dalam segala situasi dan kondisi.

3. Zikir dapat menjadi penyebab bagi Allah untuk selalu mengingat setiap hamba-Nya yang berzikir kepada-Nya (QS al-Baqarah : 152).

Rasulullah Shallallahau alaihi wa sallam meriwayatkan firman Allah berikut,

“Barang siapa mengingat-Ku dalam dirinya, (niscaya) Aku akan mengingat dia dalam diri-Ku. Dan, barang siapa mengingat-Ku dalam suatu kumpulan, (niscaya) Aku akan mengingat dia dalam suatu kumpulan yang lebih baik dari kumpulannya”.

4. Zikir itu ibarat makanan bergizi bagi hati dan ruh.

Coba kita bayangkan, badan dapat saja “merana” bila tanpa makanan bergizi. Demikian pula hati dan ruh. Ibnu Al Qayyim berkata, “Suatu ketika saya mendatangi Syekh Islam Ibnu Taimiyah saat beliau sedang salat Subuh. Setelah selesai salat, beliau lanjutkan dengan zikir hingga menjelang tengah hari. Lalu, beliau menoleh ke arahku, ‘Inilah makan siangku. Kalau aku tidak makan siang, (tentu) energiku akan habis”.

5. Zikir itu dapat menghadirkan ampunan dari kesalahan dan dosa

Wallahu A’lam

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *