Investigasi Teranyar Iran, Ismail Haniyeh Tewas Bukan Karena Bom

Hajinews.co.id — Korp Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengeluarkan pernyataan bahwa Ismail Haniyeh Pemimpin Hamas tewas di Teheran, Iran akibat ‘proyektil jarak pendek’ yang ditembakkan dari luar rumah.

Berdasarkan hasil investigasi IRGC yang dilakukan selama ini, serangan terhadap Ismail Haniyeh dilakukan dengan menembakkan proyektil jarak pendek. Bahkan, pelaku membawa sekitar 7 Kg bahan peledak dan di luncurkan dari luar kediaman para tamu.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Mengutip Aljazeera, atas kejadian pembunuhan Ismail Haniyeh, Israel dikatakan akan menerima hukuman yang keras di waktu dan tempat yang tepat, yang menurut IRGC didukung oleh ‘pemerintah kriminal’ Amerika Serikat (AS).

Sebagaimana diketahui, Israel belum mengkonfirmasi atau membantah perannya atas kematian Ismail Haniyeh, sementara Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan yang mengancam untuk menjerumuskan Timur Tengah ke dalam konflik lebih besar di tengah-tengah perang tanpa henti yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza.

Sebagai gambaran, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pengawalnya dibunuh di sebuah wisma pemerintah Iran di Teheran pada Rabu dini hari. Haniyeh pergi ke ibukota Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru saja terpilih, Masoud Pezeshkian.

Menurut analis keamanan H. A. Hellyer, narasi yang akan diadopsi Iran sebagai gambaran metode pembunuhan Ismail Haniyeh akan membentuk eskalasinya terhadap Israel.

“Masih belum jelas bagaimana dia dibunuh dan kesimpulan apa pun tentang hal itu akan memiliki konsekuensi serius terhadap eskalasi seperti apa yang akan terjadi selanjutnya dan narasi apa yang akan dihasilkan,” kata Hellyer kepada Al Jazeera, dengan mencatat bahwa ada dua narasi yang saling bersaing.

Mengutip beberapa pejabat yang tidak disebutkan namanya, termasuk sumber-sumber dari Timur Tengah dan Iran, dan sejumlah media Barat sebelumnya telah melaporkan bahwa Haniyeh tewas akibat bom yang ditanam beberapa bulan yang lalu di tempat tinggalnya di Teheran.

“Ada perbedaan antara kedua jenis skenario ini,” kata Hellyer.

Resul Sardar dari Al Jazeera mengatakan bahwa meskipun ada “perang narasi” tentang bagaimana Haniyeh dibunuh, versi apa pun dari peristiwa tersebut menunjukkan kegagalan dinas keamanan Iran.

Sumber: CNBC

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *