Musibah Adalah Ujian Hidup, Bagaimana Cara Menyikapinya?

Musibah Adalah Ujian Hidup
Musibah Adalah Ujian Hidup

Hajinews.co.idMusibah merupakan bagian ujian dari Allah SWT. Setiap manusia pasti akan mengalami ujian dalam hidupnya.

Musibah merupakan ketetapan Allah SWT. Bagi orang beriman, musibah adalah cobaan. Bagi orang yang lupa, musibah adalah peringatan, dan bagi orang ingkar, musibah adalah azab.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ada banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang musibah. Sebagai seorang muslim yang taat, Anda harus yakin bahwa setiap musibah membawa hikmah.

Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 155,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.

Kemudian dalam hadits, Rasulullah SAW juga menjelaskan tentang musibah. Beliau bersabda, “Tidak ada musibah yang menimpa seorang muslim, kecuali dengan musibah tersebut Allah SWT menutup dosa-dosanya darinya. Bahkan duri yang mengenainya sekalipun.” (HR Bukhari dan Muslim)

Jenis-jenis Musibah

Merangkum buku Anda Bertanya Islam Menjawab karya Muhammad Mutawalli Sha`rawi, dijelaskan bahwa musibah terdiri dari dua macam. Musibah dalam urusan dunia dan musibah dalam urusan agama.

Musibah dunia meliputi harta, kemelaratan, penyakit, kematian keluarga, gagal panen, usaha yang gagal dan lain sebagainya. Sementara itu, musibah dalam urusan agama yaitu, orang yang tidak mempunyai amal saleh dalam hidupnya.

Musibah dalam agama yaitu segala yang berakibat buruk bagi kehidupan keagamaan.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang terkena musibah, bukanlah musibah seperti yang kalian ketahui, tetapi orang yang terkena musibah yaitu yang tidak memperoleh kebajikan (pahala dan ganjaran) dalam hidupnya.”

Hadits ini menjelaskan bahwa orang yang terkena musibah dalam urusan dunia, jika ia hadapi dengan penuh kesabaran dan menjadikannya ebih dekat dengan Allah SWT, sebenarnya ia tidak terkena musibah, tetapi malah mendapat ganjaran pahala.

5 Cara Menghadapi Musibah

Setiap orang pasti mengalami musibah, tapi sebagai muslim harus tahu cara menyikapinya. Hal pertama yang harus dilakukan saat terjadi musibah adalah sabar.

  1. Sabar

Mengutip buku Ensiklopedi Adab Islam karya Abdul Aziz bin Fathi as Sayyid Nada yang diterjemahkan Abu Ihsan Al Atsari dijelaskan bahwa sabar dalam menghadapi ujian merupakan sikap dan adab yang agung. Hendaklah seorang musim bersabar atas musibah yang menimpa dirinya.

Rasulullah SAW bersabda, “Kesabaran yang sesungguhnya adalah pada awal musibah.”

  1. Mengharap Pahala

Musibah merupakan ketetapan Allah SWT bagi hamba-Nya. Ketika ditimpa musibah, hendaknya bersabar dan mengharapkan pahala kebaikan.

  1. Mengucapkan Kalimat Istirja

Apabila seseorang tertimpa musibah, hendaklah ia mengucapkan kalimat istirja. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 156 yang berbunyi,

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ١٥٦

Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).

Tujuan diucapkannya kalimat istirja saat mendapat musibah adalah untuk mengingatkan orang tersebut menjadi hamba yang sabar. Rasulullah SAW menjelaskan seseorang yang membaca innalillahi dan bersabar ketika ditimpa musibah akan mendapatkan keberkahan, rahmat, dan petunjuk Allah SWT serta pahala karena sudah menghadapi musibah dengan sabar.

  1. Rida

Orang yang rida, ketika dilanda musibah akan tetap tenang seolah tidak mengalami apapun. Mengutip buku Menjadi Bijak dan Bijaksana 3 oleh Ibnu Basyar, jumhur ulama berpendapat bahwa rida terhadap musibah hukumnya mustahab yakni bila dikerjakan akan mendapat pahala.

Seorang yang rida terhadap musibah yang menimpanya, ia akan bersikap lapang dada. Ia tidak merasa berat atas adanya musibah dan tidak pula menerimanya sebagai sesuatu yang berat. Ini adalah salah satu tanda keimanan.

  1. Bersyukur

Bersyukur juga bisa menjadi cara menyikapi musibah. Salah satu tanda syukur yakni mengucapkan kalimat Alhamdulillah dengan lisan dan perbuatannya. Tanda syukur lainnya yakni memandang musibah sebagai nikmat.

Moch. Syahrowi dalam bukunya yang berjudul Jangan Bersedih: Jadikan Al-Quran Sebagai Obat Kesedihanmu, menjelaskan seorang yang bersyukur atas datangnya musibah adalah mereka yang mengerti bahwa musibah tersebut menjadi sebab terhapusnya dosa-dosa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *