Respons NasDem: Tak Perlu Label KIM Plus, KIM Minus, Koalisi Harusnya Bubar Selesai Pilpres

Hajinews.co.id — NasDem memberikan respons atas wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus pada Pilkada 2024, yang dilontarkan oleh Ketua Harian DPP Gerindra Dasco.

Jumat lalu, 2 Agustus 2024, Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali menanggapi wacana KIM Plus dari Gerindra. Ali mengatakan, tak perlu ada pengkotak-kotakan nama dan label dalam kubu-kubu jelang Pilkada 2024.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Tidak perlu lagi kita labelisasi KIM plus, KIM minus, KIM apa namanya. Biarlah kemudian partai politik itu menentukan siapa figur yang menurut mereka lebih baik,” kata Ali, dikutip Selasa, 6 Agustus 2024.

Ali melanjutkan, dalam politik praktis seharusnya koalisi Pilpres sudah bubar saat kontestasi selesai. Dengan demikian, Pilkada adalah ‘lapangan tempur’ berbeda lagi dengan kelompok baru.

Ia menyebut, pihaknya menghargai pendapat dari partai-partai lain sehingga ia menjustifikasi pelabelan ini dalam konteks nasional.

“Begini politik itu kan sebenarnya, koalisi itu, sudah harusnya bubar ketika selesai pilpres. Tapi, ya kalau kemudian KIM plus itu sebenarnya kan dalam konteks politik nasional,” ucap Ali.

“Kita saling hargai, katakan teman-teman dari yang mendukung Anies ya kita hargai, yang mendukung Pak Ahok kita hargai, yang mendukung Pak Ridwan Kamil kita hargai, karena itulah demokrasi, hakekatnya demokrasi. Kalau pemilihan itu diatur-atur itu bukan demokrasi,” kata dia lagi, menegaskan.

Baginya, ketua umum partai politik punya wewenang dan kapasitas untuk menentukan sosok terbaik dari kalangan anak bangsa untuk diusung di Pilkada 2024.

Namun, Ali meminta supaya masyarakat tidak dibatasi dalam aspirasinya menentukan sosok-sosok calon pemimpin. Bagaimanapun, begitulah idealnya jalan negara demokrasi.

“Tidak kemudian dibatasi oleh selera masing-masing. Masyarakat akan lebih banyak memberikan partisipasinya dalam kontestasi politik, tapi kalau kemudian partai politik masih mengikuti yang dialah yang lebih tahu keinginan masyarakat, sampai kapan pun politik kita akan berbiaya mahal terus,” ucapnya.

 

Bukan untuk Menjegal Salah Satu Kandidat Calon

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan bahwa pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus ditujukan untuk kemajuan Indonesia, bukan untuk menjegal Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.

“Ini dibentuk untuk kemajuan Indonesia ke depan, tidak hanya sebatas Pilkada,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Selasa, 6 Agustus 2024.

“Sekarang ini dalam demokrasi. Kalau partai politik ingin mencalonkan siapa kan kita juga nggak bisa melarang,” ujarnya.

Lantas, siapa saja partai politik yang ikut gabung dalam KIM Plus? Sufmi Dasco menjelaskan bahwa KIM Plus merupakan gabungan dari partai-partai pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming saat Pilpres 2024, serta partai-partai tambahan.

Meski begitu, ia belum mengungkapkan siapa saja partai tambahan tersebut. Ia hanya membocorkan bahwa partai-partai tambahan itu akan diungkapkan beberapa hari ke depan.

Sumber: Pikiran Rakyat

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *