Ini Adalah Cara Efektif Untuk Mengurangi Risiko Pikun

Cara Efektif Untuk Mengurangi Risiko Pikun

Hajinews.co.idPikun merupakan istilah yang mengacu pada kondisi kehilangan daya ingatan yang terjadi terutama pada orang lanjut usia. Dalam dunia kedokteran, kondisi ini disebut demensia, atau mengacu pada penurunan fungsi kognitif, termasuk memori, berpikir, dan kemampuan melakukan tugas sehari-hari.

Demensia pikun dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain usia, penyakit Alzheimer, atau penyakit lainnya. Gejala umum demensia antara lain lupa akan hal-hal yang terjadi baru-baru ini, kesulitan mengingat nama orang atau tempat, dan kesulitan melakukan hal-hal yang dulunya mudah dilakukan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Berdasarkan laporan Alzheimer’s Disease International (ADI) tahun 2016, Indonesia termasuk dalam sepuluh negara dengan jumlah kasus demensia tertinggi di dunia dan Asia Tenggara pada tahun 2015. Diperkirakan pada tahun 2030 jumlah penderita demensia di Indonesia akan mencapai 2 juta orang.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya(FK Ubaya), Valentinus Besin mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan data Alzheimer Indonesia.

Untuk mencegah demensia, Anda dapat melakukan beberapa langkah berdasarkan bukti ilmiah:

Konsumsi Minyak Zaitun

Penelitian yang dipimpin oleh Dr F. Perry Wilson dari Yale School of Medicine menunjukkan bahwa konsumsi minyak zaitun berhubungan dengan penurunan risiko kematian terkait demensia.

Bagi  seseorang yang mengonsumsi lebih dari 7 gram minyak zaitun sehari memiliki risiko kematian akibat demensia sekitar 50% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi minyak zaitun.

Selain itu, konsumsi minyak zaitun juga dikaitkan dengan penurunan risiko kejadian kardiovaskular sebesar 30% dan penurunan 65% dalam perkembangan gangguan kognitif ringan.

Aktivitas Mental yang Menstimulasi

Menjaga otak tetap aktif dengan berbagai kegiatan dapat membantu mencegah demensia. Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan yang kuat di masa muda dan pekerjaan yang menstimulasi secara mental di usia dewasa dapat mengurangi risiko demensia.

Apabila tidak memiliki latar belakang tersebut, Anda masih bisa menjaga kecerdasan otak dengan mencoba aktivitas baru, belajar keterampilan baru, membaca buku dari genre yang berbeda, atau bepergian ke tempat baru. Variasi aktivitas otak penting untuk menjaga fungsi otak secara keseluruhan.

Keep in Touch atau Sosialisasi

Berinteraksi dengan berbagai orang dapat membantu menjaga otak tetap tajam. Penelitian menunjukkan, orang dengan jadwal sosial aktif dari usia dewasa hingga lanjut usia memiliki kemungkinan 50% lebih rendah mengalami penurunan kognitif dibandingkan mereka yang lebih terisolasi.

Sosialisasi tidak hanya baik untuk kesehatan sosial, tetapi juga kognitif. Persahabatan, baik dengan keluarga maupun teman non-kerabat, dapat meningkatkan performa kognitif seiring bertambahnya usia.

Olahraga

Studi terbaru menunjukkan, menghabiskan lebih dari 10 jam per hari dalam keadaan duduk dapat meningkatkan risiko demensia. Sebaliknya, olahraga teratur dapat mengurangi risiko Alzheimer hingga hampir 50% dan jenis demensia lainnya sebesar hampir 30%.

Pemerintah AS merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas intensitas sedang atau 75 menit aktivitas berat setiap minggu untuk menjaga kesehatan. Bahkan,  jika Anda tidak dapat memenuhi jumlah tersebut, setiap aktivitas fisik tetap bermanfaat.

Hindari Alkohol dan Rokok

Merokok dapat meningkatkan risiko alzheimer hingga 40% dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok, meskipun risiko ini berkurang setelah berhenti merokok. Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat merusak otak.

Pedoman diet yang dikeluarkan pemerintah AS merekomendasikan agar pria tidak mengonsumsi lebih dari dua gelas minuman alkohol per hari dan wanita tidak lebih dari satu. Penelitian terbaru menunjukkan, mengurangi konsumsi alkohol lebih sedikit adalah keputusan yang baik untuk kesehatan otak dan tubuh.

Rawat Kesehatan Mental

Olahraga teratur juga dapat membantu mencegah atau mengobati depresi, yang merupakan faktor risiko penting untuk demensia. Namun, olahraga saja mungkin tidak cukup. Terapi psikologis dan pengobatan adalah metode yang dianggap efektif untuk mengatasi depresi.

Penelitian pada 2022 menemukan bahwa orang dengan depresi yang mendapatkan pengobatan memiliki risiko demensia yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak diobati.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *