Hikmah Malam: Dosa Apa Saja Yang Tidak Diampuni Allah?

Dosa Apa Saja Yang Tidak Diampuni Allah?

Hajinews.co.id – Manusia sebagai makhluk dan hamba Allah SWT tentu tidak lepas dari kesalahan dan dosa. Umat ​​Islam yang melakukan kesalahan hendaknya memohon ampun dan taubat kepada Allah.

Dalam hal ini, ada beberapa dosa yang dianggap tidak bisa diampuni. Oleh karena itu, umat Islam harus menghindari dosa-dosa tersebut agar mendapat jaminan surga dari Allah SWT. Allah berfirman dalam surat An Nisa ayat 31,

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبَاۤىِٕرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا

Artinya: “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang (mengerjakan)-nya, niscaya Kami menghapus kesalahan-kesalahanmu dan Kami memasukkanmu ke tempat yang mulia (surga).”

Lantas, dosa apa yang tidak terampuni oleh Allah SWT?

7 Dosa yang Tidak Terampuni oleh Allah SWT

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits mengatakan setidaknya ada 7 dosa besar yang harus dihindari umat Islam. Beliau bersabda,

“Jauhilah tujuh dosa yang merusak! Para sahabat bertanya, “Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?” Beliau menjawab, “syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang, dan menuduh zina terhadap wanita-wanita yang menjaga kehormatan.” (HR Bukhari)

Agar lebih jelasnya, berikut pembahasan terkait dosa yang tidak terampuni seperti dikutip dari Al-Kabair oleh Syamsuddin Muhammad bin ‘Utsman bin Qaimaz At-Turmaniy Al-Fariqiy Ad-Dimasyqiy Asy-Syafi’iy yang diterjemahkan Abu Zufar Imtihan Asy-Syafi’i.

  1. Syirik

Dosa yang tidak terampuni pertama adalah syirik. Arti syirik sama dengan menyekutukan Allah SWT atau menduakan sang Khalik dengan benda-benda seperti patung, batu, matahari, bulan, dan semacamnya.

Sebagaimana dikatakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya pada surah An Nisa ayat 116,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ١١٦

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa yang mempersekutukan-Nya, namun Dia akan mengampuni dosa selain perbuatan syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”

  1. Sihir

Sihir juga termasuk dosa yang tidak terampuni oleh Allah SWT. Banyak manusia yang tersesat saat mempelajari ilmu sihir.

Tidak hanya haram, sihir hukumnya kufur. Banyak dalil Al-Qur’an yang membahas tentang sihir, seperti surah Al Baqarah ayat 102,

وَاتَّبَعُوۡا مَا تَتۡلُوا الشَّيٰطِيۡنُ عَلٰى مُلۡكِ سُلَيۡمٰنَۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيۡمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيۡنَ كَفَرُوۡا يُعَلِّمُوۡنَ النَّاسَ السِّحۡرَ وَمَآ اُنۡزِلَ عَلَى الۡمَلَـکَيۡنِ بِبَابِلَ هَارُوۡتَ وَمَارُوۡتَؕ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنۡ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوۡلَاۤ اِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٌ فَلَا تَكۡفُرۡؕ فَيَتَعَلَّمُوۡنَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرِّقُوۡنَ بِهٖ بَيۡنَ الۡمَرۡءِ وَ زَوۡجِهٖؕ وَمَا هُمۡ بِضَآرِّيۡنَ بِهٖ مِنۡ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِؕ وَيَتَعَلَّمُوۡنَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنۡفَعُهُمۡؕ وَلَقَدۡ عَلِمُوۡا لَمَنِ اشۡتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ خَلَاقٍؕ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡا بِهٖۤ اَنۡفُسَهُمۡؕ لَوۡ کَانُوۡا يَعۡلَمُوۡنَ

Artinya: “Mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa pemerintahan Sulaiman. Sulaiman tidaklah kafir, tetapi setan-setan itulah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang tanpa mengatakan, ‘Kami hanyalah cobaan bagimu, oleh karena itu janganlah kafir.’ Mereka mempelajari dari keduanya apa yang dapat memisahkan seorang suami dari istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihir kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang merugikan dan tidak memberikan manfaat kepada mereka. Sesungguhnya, mereka sudah mengetahui bahwa barangsiapa yang memperoleh (menggunakan sihir) itu, tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Sungguh, perbuatan mereka yang menjual diri mereka dengan sihir sangat buruk, jika mereka mengetahui.”

  1. Membunuh

Menghilangkan nyawa seseorang atau membunuh dengan sengaja karena suatu alasan, entah itu dendam, iri hati dan semacamnya tidak dibenarkan dalam Islam. Allah SWT menghukum para pembunuh dengan memasukkan mereka ke dalam neraka.

Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surah Al Maidah ayat 32, Allah SWT berfirman:

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفْسًۢا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِى ٱلْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحْيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم بَعْدَ ذَٰلِكَ فِى ٱلْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ

Artinya: “Oleh karena itu, Kami tetapkan suatu hukum bagi Bani Israil, bahwa siapa pun yang membunuh seorang manusia tanpa alasan yang sah, atau tanpa menyelesaikan perkara pembunuhan atau tanpa membuat kerusakan di muka bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh seluruh umat manusia. Dan siapa pun yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan seluruh umat manusia. Sesungguhnya, Rasul-rasul Kami telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas, namun banyak di antara mereka setelah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.”

  1. Riba

Begitu juga dengan riba. Dosa yang satu ini termasuk tidak terampuni oleh Allah SWT, khususnya bagi mereka yang memakan riba.

Riba dimaknai sebagai pemberian nilai tambahan pada pinjaman untuk imbalan. Orang yang memakan riba sama seperti memakan uang haram, Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 130,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوٓا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu makan riba dengan cara menggandakan, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat keberkahan.

  1. Memakan Harta Anak Yatim

Keberadaan anak yatim sangat dimuliakan dalam Islam. Bahkan, kaum muslimin harus mengasihi dan melindungi anak yatim.

Bersedekah kepada anak yatim menjadi satu keutamaan. Karenanya, muslim yang memakan harta anak yatim termasuk golongan orang yang dzalim.

Allah SWT berfirman dalam surah An Nisa ayat 10,

اِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ الْيَتٰمٰى ظُلْمًا اِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ نَارًا ۗ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيْرًا ࣖ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menzalimi dengan memakan harta anak yatim, mereka seolah-olah menelan api dalam perutnya, dan kelak mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”

  1. Melarikan Diri ketika Perang

Ketika seorang muslim melarikan diri dalam medan perang, Allah SWT akan menghukumnya dengan menjerumuskan mereka ke dalam neraka jahannam. Maksud dari melarikan diri ini ketika umat muslim diserang musuh dan harus mempertahankan diri.

Sebab, jika salah seorang muslim kabur maka kelompoknya menjadi semakin lemah, sementara musuh semakin kuat dengan jumlahnya.

  1. Menuduh Perempuan Berbuat Zina

Menuduh perempuan terhormat berbuat zina juga termasuk dosa yang tidak diampuni. Jika seseorang menuduh perempuan berbuat zina tanpa adanya bukti, maka dosa yang diganjar si penuduh berlaku dunia dan akhirat.

Hal tersebut dijelaskan dalam surah An Nur ayat 4,

وَالَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوْا بِاَرْبَعَةِ شُهَدَاۤءَ فَاجْلِدُوْهُمْ ثَمٰنِيْنَ جَلْدَةً وَّلَا تَقْبَلُوْا لَهُمْ شَهَادَةً اَبَدًاۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ ۙ

Artinya: “Dan bagi orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik berzina tanpa mendatangkan empat orang saksi, maka hukumannya adalah delapan puluh kali dera, dan kesaksian mereka tidak boleh diterima selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”

Taubat Nasuha Jadi Upaya Memohon Ampunan Allah SWT

Menurut buku Panduan Bertaubat karya Shaleh bin Ghanim as-Sadlani, taubat menjadi cahaya yang menerangi rambu-rambu jalan hidup seorang muslim dan menghindarkannya dari keterjerumusan dan perbuatan dosa. Tingkat taubat yang tertinggi adalah taubat nasuha.

Taubat nasuha dilakukan untuk memohon ampun kepada Allah SWT dari dosa-dosa besar, seperti syirik, zina dan semacamnya. Muslim yang ingin bertaubat harus melakukannya dengan sungguh-sungguh dan dari hati.

Berikut cara taubat nasuha yang dikutip dari buku Ibadah-Ibadah Paling Terhormat Bagi Pelaku Maksiat Agar Taubat Nasuha yang ditulis Muhammad Nasrullah.

  • Berhenti dari perbuatan yang menyebabkan dosa dan mulai melaksanakan perintah Allah SWT
  • Melakukan salat taubat dan berdoa memohon ampunan
  • Menyesali sepenuhnya perbuatan dosa
  • Berjanji tidak mengulanginya kembali dengan sungguh-sungguh

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *