Isu PKS Tinggalkan Anies di Pilgub Jakarta, Mardani Ali Sera: Tak Perlu Mengutuk Kegelapan

Hajinews.co.id — Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, memberikan pernyataan tegas terkait rumor bahwa PKS akan meninggalkan dukungan terhadap Anies Baswedan dalam ajang politik mendatang.

Mardani menekankan bahwa meskipun banyak spekulasi yang beredar, keyakinan menjadi faktor kunci yang akan membawa terang dalam perjalanan politik mereka.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Ada seribu alasan. Ada seribu pintu. Ada seribu cerita,” ujar Mardani dalam keterangannya di aplikasi X @MardaniAliSera (10/8/2024).

Dengan ungkapan yang bernada filosofis, Mardani menegaskan bahwa PKS tetap berkomitmen pada dukungan terhadap Anies Baswedan meski dihantam isu dan spekulasi.

“Tapi cukup sebuah keyakinan yang membuat jalan jadi terang,” ucapnya.

Dia menambahkan bahwa tindakan nyata lebih penting daripada terus-menerus mengutuk kegelapan.

“Tak perlu mengutuk kegelapan, cukup nyalakan sebatang lilin. Sang Maha Mendengar selalu tahu bisikan hati kita,” tandasnya.

Sebelumnya, PKS membuka kemungkinan meninggalkan pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) setelah tenggat waktu yang diberikan kepada pasangan calon (paslon) tersebut untuk memastikan pencalonan mereka di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta berakhir pada 4 Agustus 2024.

PKS kini mempertimbangkan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang memilih Ridwan Kamil sebagai calon gubernur.

PKS sebelumnya telah mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Anies-Sohibul pada Juni 2024, dengan harapan dapat memenuhi kekurangan empat kursi untuk pencalonan resmi.

PKS telah berkomunikasi dengan partai NasDem dan PKB, yang juga membuka peluang untuk mendukung Anies.

Juru bicara PKS, Muhammad Kholid, dalam keterangannya pada Rabu (7/8/2024), menyatakan bahwa PKS telah memberikan tenggat waktu selama 40 hari kepada Anies untuk memastikan pencalonan AMAN sejak 25 Juni hingga batas waktu 4 Agustus. PKS berharap Anies dapat memenuhi syarat pencalonan tersebut.

Namun, dengan berakhirnya tenggat waktu tersebut, PKS kini mempertimbangkan opsi lain, yaitu meninggalkan Anies dan bergabung dengan KIM. Pilihan ini sedang dibahas dalam pembicaraan internal partai.

Keputusan PKS untuk mencari opsi baru ini dapat mengubah dinamika politik di Pilgub Jakarta, dengan potensi dukungan mereka beralih kepada Ridwan Kamil melalui Koalisi Indonesia Maju.

sumber: Fajar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *