Ngeri! Jusuf Kalla Bocorkan Kekuatan Besar Buat Airlangga Mendadak Mundur dari Golkar, Bukan dari Internal

Ngeri! Jusuf Kalla Bocorkan Kekuatan Besar Buat Airlangga Tiba-Tiba Mundur dari Golkar, Bukan dari Internal (foto istimewa)

Hajinews.co.id — Pengunduran diri Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Golkar membuat geger, bahkan publik sampai dibuat penasaran dengan alasan keputusan tersebut.

Publik pun mengaitkan pengunduran diri Airlangga Hartarto dengan Presiden Jokowi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Pasalnya, Airlangga bertemu Jokowi 4 mata, sehari sebelum menyampaikan pengunduran diri.

Spekulasi lain yang beredar yakni Airlangga Hartarto tersandera dugaan kasus korupsi.

Terbaru, Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan ada tekanan terkait dengan keputusan Airlangga Hartarto yang mendadak mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Jusuf Kalla menyebutkan mundurnya Airlangga sebagai orang nomor satu di partai beringin bukan lantaran karena ada kisruh di internal Partai Golkar.

Jusuf Kalla yang juga politisi senior Partai Golkar meyakini tekanan kuat tersebut berasal dari luar partai meski menjelaskan siapa sosok itu.

“Pasti ada tekanan lebih kuat (terkait mundurnya Airlangga) karena kalau dari unsur internal, saya yakin tidak ada (tekanan ke Airlangga) karena semua sudah setuju (Munas) Desember,” katanya dikutip dari program Metro Hari Ini di YouTube Metro TV, Minggu (11/8/2024).

Keyakinan tersebut dilandasi agenda Musyawarah Nasional (Munas) yang tetap digelar Desember 2024 mendatang sesuai keinginan internal partai.

Selain itu, Jusuf Kalla menyebutkan adanya tekanan dari internal partai membuat agenda rapat pimpinan nasional (rapimnas) hingga musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) perlu digelar.

Hal ini dikarenakan mundurnya Airlangga sebagai ketua umum membuatnya perlu dilakukan agenda besar yang diluar jadwal.

“Tidak bisa orang per orang menyatakan itu. Dan juga tidak bisa internal diturunkan di tengah-tengah (kepengurusan) tanpa munas,” jelas Jusuf Kalla.

Lebih lanjut, Jusuf Kalla memuji kepemimpinan Airlangga di Partai Golkar karena dapat menambah jatah kursi di DPR menjadi 102 kursi pada Pileg 2024 dari sebelumnya 85 kursi di Pileg 2019.

Selain itu, dia juga memuji Airlangga yang mampu mengantarkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilpres 2024.

“Airlangga telah berhasil memenangkan Pak Prabowo dan Gibran, suatu prestasi yang tentunya dan segala usaha dan pengorbanan,” katanya.

Airlangga Hartarto secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Pengunduran diri ini disampaikan oleh Airlangga pada Sabtu (10/8/2024) malam dan diumumkan pada Ahad (11/8/2024).

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar,” ujar Airlangga dalam video, Minggu (11/8/2024).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengungkapkan, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan segera berlangsung.

“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat,” kata Airlangga.

Keputusan ini mengejutkan jajaran pengurus DPP Partai Golkar, namun mereka menghargai keputusan tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengaku terkejut dan baru mengetahui keputusan tersebut pada malam pengumuman.

“Kita pertama sangat terkejut dengan pengunduran diri Pak Airlangga.

Tadi saya jelasin lagi, kami tahunya pengunduran diri itu tadi malam,” ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia di Kantor DPP Golkar, Ahad malam.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid menegaskan, keputusan Airlangga mundur dari jabatannya diambil atas inisiatif pribadi, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

“DPP menghargai keputusan Ketum Airlangga Hartarto untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar sebagai hak pribadi beliau.

Keputusan beliau dibuat secara pribadi tanpa paksaan,” ucap Meutya.

Kawal Transisi Pemerintaha ke Kabinet Prabowo-Gibran

Doli menjelaskan, alasan pengunduran diri Airlangga karena alasan pribadi dan sudah disepakati dalam rapat keluarga.

Airlangga juga sudah langsung menyerahkan surat pengunduran dirinya ke DPP Partai Golkar.

“Jadi alasan yang sangat pribadi. Sebelum kami diundang, itu sudah ada rapat keluarga Pak Airlangga dengan istri tercinta, anak-anak, adik, segala macam.

Dan keputusan pengunduran diri itu sudah dirapatkan dan menjadi keputusan keluarga,” kata Doli.

Waketum Partai Golkar ini pun menampik adanya kabar bahwa Airlangga mundur karena terseret kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunan tahun 2021 serta kelangkaan minyak goreng, yang masih diusut Kejaksaan Agung.

“Enggak lah (mundur karena terjerat kasus korupsi),” kata Doli.

Doli kembali menegaskan, Airlangga mundur karena ingin fokus mengawal transisi masa pemerintahan dari masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

“Beliau lebih memilih untuk berkonsentrasi sebagai Menko Perekonomian di dalam menjalankan atau melancarkan proses masa transisi dari pemerintahan Pak Jokowi-Ma’ruf Amin kepada Pak Prabowo dan Pak Gibran,” ungkap Doli.

Untuk diketahui, Airlangga pernah diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai saksi kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunan tahun 2021 serta kelangkaan minyak goreng pada 2023.

Kejagung menduga terdapat kebijakan yang ditengarai merugikan keuangan negara terkait fasilitas ekspor CPO dan krisis minyak goreng pada 2022.

sumber: Tribunnews

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *