Airlangga di Puncak Keberhasilan, Kenapa Mendadak Mundur? Mahfud MD Ungkap Keganjilan

Hajinews.co.id — Eks Menko Polhukam, Mahfud MD, memberi tanggapan terkait mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi sorotan utama dalam polemik itu.

Namun, Mahfud mengaku tidak tahu secara pasti penyebab mundurnya Airlangga.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Tadi saya sudah jawab, saya tidak tahu. Apakah itu intervensi dari Pak Jokowi, atau itu sebenarnya ada orang-orang nakal mengatasnamakan Pak Jokowi, atau memang ada konflik internal, karena politik itu kepentingan,” kata Mahfud ditemui di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (14/8/2024).

Berbagai kemungkinan itu, kata Mahfud baru akan terjawab sesudah musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar nanti.

“Nah itu semua akan terjawab, dari tiga alternatif itu, akan terjawab nanti sesudah munaslub atau munas yang dipercepat, yang konon di akhir Agustus,” ujarnya.

Mahfud menilai hal ini menjadi bukti bahwa politik yang memang tidak statis. Perubahan-perubahan di dalam dunia politik bisa saja terjadi secara tiba-tiba.

“Tapi kalau saya sendiri, di luar urusan itu tadi saya sudah mengatakan, itu lah buktinya bahwa politik itu tidak statis, bisa saja besok tiba-tiba ada perubahan-perubahan lagi, bisa,” ucapnya.

Pasalnya, Mahfud bilang tidak pernah ada yang menyangka Airlangga akan berhenti secara tiba-tiba. Apalagi Airlangga sebagai ketum tengah berada di puncak keberhasilannya.

“Karena saudara tidak pernah nyangka Airlangga mau berhenti tiba-tiba, karena sebelumnya ini Airlangga hebat, Golkar dibawa dia naik, presiden di bawah dukungan Airlangga naik, Golkar kursinya naik, hebat, baru ngomong-ngomong gitu, ini calon menteri utama, unggulan, partainya besar pemilunya sukses, malamnya jatuh. Ada apa,” ungkapnya.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto telah resmi menyatakan mengundurkan diri dari Partai Golkar. Pengunduran dirinya ini sudah disampaikannya sejak Sabtu (10/8/2024) malam.

Dalam keterangan resminya, Airlangga menyebut pengunduran dirinya dilakukan karena ingin memuluskan transisi pemerintahan dari kepemimpinan presiden dan wakil presiden Joko Widodo alias Jokowi-Maruf Amin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, Airlangga juga menyebut keputusan ini dibuat demi menjaga keutuhan partai lambang pohon beringin itu.

sumber: Suara

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *