Hajinews.co.id — Peneliti dan Guru Besar Politik Indonesia, Saiful Mujani, mengomentari rumor mengenai intervensi eksternal terhadap Partai Golkar yang saat ini tengah menjadi perbincangan.
Menurut Saiful, Partai Demokrat sebelumnya sempat mengalami intervensi dari pihak eksternal yang diduga berasal dari kantor presiden. Namun, upaya tersebut berakhir dengan kegagalan.
“Partai Demokrat sempat diintervensi pihak ekternal dari kantor presiden. dan gagal,” ujar Saiful dalam keterangannya di aplikasi X @saiful_mujani (13/8/2024).
Saiful Mujani membandingkan situasi ini dengan upaya intervensi serupa yang pernah terjadi pada Partai Demokrat beberapa waktu lalu.
“Agak mirip, intervensi seperti itu dilakukan pada Golkar sekarang. mungin kali ini intervensi itu berhasil. kita lihat,” tandasnya.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum Partai Golkar hari ini, Minggu, (11/8/2024).
Dalam pengunduran dirinya secara resmi, dia menyampaikan bahwa Partai Golkar akan terus melangkah ke depan dan memberi kontribusi positif bagi tanah air yang dicintai.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ini menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan permohonan maaf atas kesalahan dan kekurangannya selama memimpin Golkar.
“Kepada seluruh rakyat Indonesia, terima kasih atas dukungan dan kepercayaannya selama ini kepada partai Golkar sebagai pembawa harapan bagi kemajuan bersama,” ucap Airlangga.
“Sebagai pribadinya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan atau kesalahan yang saya lakukan selama ini,” sambung dia.
Airlangga kembali menegaskan bahwa dengan kebersamaan uang erat, Indonesia akan menjadi negeri uang semakin membanggakan.
“Sekali lagi terimakasih atas bantuan, kerjasama, serta persahabatan kepada semua pihak,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya itu dia mengutip satu bait dalam Himne Partai berlambang pohon beringin itu.
“Sebagai penutup, perkenankan saya untuk mengutip satu bait dalam himne partai Golkar. Hiduplah Golongan Karya. Semoga Tuhan selalu melindunginya,” kuncinya.
sumber: Fajar
