Menakutkan! Pria Inggris Ancam Bakar 5 Masjid dan Bunuh Jemaah Muslim di Dalamnya

Hajinews.co.id — Seorang pria di Inggris harus mendekam di balik jeruji besi penjara akibat perbuatannya sendiri yang meresahkan umat Islam di negara itu. Dia mengancam bakal membakar lima masjid dan membunuh para pemimpin dan jemaah Muslim di dalam rumah ibadah tersebut.

Pria bernama Blake Hindry itu dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara oleh pengadilan di London, Jumat (16/8/2024). Dia mengaku bersalah atas semua tuduhan kejahatan bermotif Islamofobia yang dialamatkan kepadanya. Dia diketahui menelepon lima masjid terpisah di London dan mengancam akan membakarnya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

BBC melaporkan, selama panggilan telepon yang dilakukan pada 5 Agustus lalu, dia juga mengatakan akan membunuh semua orang di dalam masjid. Dia ditangkap tiga hari kemudian.

Kepolisian Metropolitan London menyatakan, mereka bekerja sepanjang waktu untuk melacak panggilan telepon tersebut hingga terlacaklah sampai ke Hindry. Instansi penegak hukum di ibu kota Inggris itu pun berharap keadilan ditegakkan bagi masyarakat yang merasa terancam oleh meningkatnya kekerasan kaum sayap kanan di negara itu, yang menyasar para imigran dan anggota komunitas Muslim.

“Kami memahami bahwa masyarakat Muslim merasa sangat khawatir akan keselamatan mereka setelah kekacauan dan kriminalitas yang terjadi di negara ini dalam beberapa minggu terakhir,” ungkap Komandan Polisi Metropolitan London, Louise Puddefoot, dalam sebuah pernyataan.

“Tim kami terus menyelidiki semua pelanggaran yang dilakukan selama periode kekacauan ini sembari bekerja keras membangun kepercayaan dan keyakinan di masyarakat,” katanya.

Kerusuhan meletus di seantero Inggris menyusul insiden penusukan yang menewaskan tiga anak perempuan selama kelas menari pada 29 Juli di Kota Southport. Desas-desus palsu yang tersebar di media sosial menyebutkan bahwa tersangka adalah imigran Muslim yang sedang mencari suaka di Inggris.

Berita bohong itu pun memicu kemarahan dan keresahan, hingga berubah menjadi kerusuhan anti-imigrasi yang berkecamuk selama lebih dari seminggu, yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang ditangkap. Kerusuhan itu tercatat sebagai yang terburuk di Inggris sejak 2011.

Pada Jumat kemarin, polisi Inggris juga mendakwa seorang remaja berusia 18 tahun dan seorang perempuan berumur 19 tahun dengan pelanggaran terorisme. Dakwaan itu menyusul penyelidikan terhadap dugaan aktivitas terorisme sayap kanan ekstrem yang dilakukan kedua orang tersebut.

Sumber: Inews

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *