Pakar Beri Tanggapan soal Kabar Kementerian Khusus Haji

Pakar Beri Tanggapan soal Kabar Kementerian Khusus Haji (foto ist)

Hajinews.co.id — Analis Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) yang juga bagian dari jemaah haji Indonesia 2024 Ujang Komarudin mengatakan, dari analisanya selama berhaji, masalah-masalah yang ditemui saat berhaji umumnya dapat diklasifikasikan sebagai pelayanan, makanan, perjalanan dan yang terakhir yakni penginapan.

Hal tersebut disampaikan Ujang saat menjadi narasumber dalam diskusi publik “Menelaah Inovasi Haji” yang diselenggarakan oleh Jaringan Muslim Madani (JMM) di Hotel Diradja, Jakarta Selatan, Jumat (16/8/2024).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Nah dari indikator ini, apakah Gusmen (Menteri Agama) bisa dikatakan sukses, dari inovasi tentu ada, saya melihat dari sekala 1 sampai 100%, tentu masalah ada, tetapi kalau kita melihat secara umum, dari 1 sampai 100% maka saya boleh katakan 80% sukses,” ujar Ujang menceritakan pengalamannya.

Mengapa 80%, lanjut Ujang, dalam pelaksanaan Ibadah Haji, diantara problem yang timbul tidak dapat diprediksi lantaran banyaknya faktor yang mempengaruhi, misalnya kepadatan tenda, hal tersebut juga disebabkan fenomena jamaah visa non haji yang ikut serta merangsek masuk ke tenda jamaah dengan visa resmi.

Inovasi Haji

Di tempat yang sama, Ketua Harian Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), KH Soleh Sofyan mengatakan ada beberapa hal berbeda yang merupakan inovasi penyelenggaraan haji 2024 yang tidak ada sebelumnya dan itu patut diapresiasi. Diantaranya yakni adanya inovasi-inofasi fiqih yang bahkan ditahun-tahun sebelumnya hampir tidak pernah dilakukan, namun dengan dukungan pemikiran dari para ulama dari lintas organisasi akhirnya inovasi tersebut dapat terlaksana dengan baik.

“Memang Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi keislaman yang memiliki tugas mengakomodir, atau mengawal kualitas umatnya dalam melakukan ibadah, termasuk dalam melaksanakan Ibadah Haji atau pelaksanaan umroh, termasuk dalam mempermudah, juga mengambil langkah-langkah inovasi dalam fiqih yang moderen dan memiliki kemudahan, nah aspek ini kemudian disambut dengan baik oleh Kementerian Agama dan menghasilkan inovasi yang baik termasuk diantaranya Murur,” tutur Soleh Sofyan.

Menurutnya banyak sekali yang dilakukan Kementerian Agama dalam konteks Haji 2024 yang mengadopsi usulan-usulan para ulama dan dinilai cukup berhasil memecahkan masalah pada musim haji sebelumnya.

“Kalau kita mengadopsi cara lama, tentunya terbayang bagaimana mabit di Muzdalifah, trafiknya bagaimana ramainya,” tandas Soleh Sofyan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *