Sifat Buruk Yang Sering Diabaikan Manusia

Sifat Buruk Yang Sering Diabaikan Manusia
Sifat Buruk Yang Sering Diabaikan Manusia

Hajinews.co.idSifat-sifat buruk manusia disebutkan dalam Al-Qur’an dan seringkali diabaikan. Apa sajakah sifat-sifat ini?

Sifat-sifat buruk manusia terangkum dalam Al-Qur’an dari berbagai sumber, antara lain:

Bacaan Lainnya
banner 400x400

1. Suka mengeluh

Firman Allah Ta’ala:

اِنَّ الۡاِنۡسَانَ خُلِقَ هَلُوۡعًا ۙ‏

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (QS. Al-Ma’arij: 19)

Dari ayat di atas, dapat kita temukan salah satu sifat manusia yaitu suka berkeluh kesah, ketika menghadapi musibah dan masalah sekecil apa pun. Ini adalah sifat asal saat penciptaan manusia. Namun demikian, sebenarnya sifat ini memiliki hikmah tersendiri.

Misalnya, ketika manusia diberi ujian. Masalah adalah salah satu ujian Allah untuk hamba-Nya. Dua hal yang tidak bersifat permanen di dunia ini dan sering menjadi masalah bagi hamba adalah kesehatan dan rezeki. Namun, perubahan siklus kesehatan dan rezeki bertujuan sebagai sarana pengajaran.

Orang yang selalu dekat dengan Allah akan selamat dari kelemahan karakteristik ini. Saat diuji, ia akan langsung menyerahkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya.

2. Kikir

Dari ayat 19 surah Al-Ma’arij di atas juga dapat kita temukan sifat lain dari manusia, yaitu bersifat kikir. Manusia sangat tamak dan suka menumpuk-numpuk harta. Namun, jika dijalankan sesuai ajaran agama, menjauhi sifat tamak ini adalah jalan menuju surga.

Contohnya, tamak membuat manusia gemar mengumpulkan harta, namun agama menyuruh untuk menginfakkannya di jalan Allah, maka ia menjadi harga menuju surga. Mata ingin terus tidur saat waktu subuh, namun agama menyuruh untuk bangun dan menunaikan salat subuh. Maka, jalan-jalan yang merupakan kebalikan dari sifat tercela adalah jalan menuju surga.

3. Sikap zalim dan bodoh.

Allah Ta’ala berfirman :

“… sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72).

Kezaliman dan kebodohan manusia dalam ayat di atas disebabkan karena rusak dan kotornya bumi, karena pertumpahan darah dan ulah manusia itu sendiri yang tidak merawat bumi dan seisinya sesuai dengan ketentuan Allah.

4. Tidak adil.

Berlaku adil adalah tindakan yang terkadang kurang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kaum Madyan yang tidak berlaku adil, akhirnya diazab oleh Allah, seperti dalam firman-Nya, “Dan Syu’aib berkata, ‘Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.” (QS. Hud: 85).

Betapa pun sulitnya menghindari tabiat yang sudah Allah lekatkan dalam diri manusia, dengan bertobat dan terus berdoa kepada-Nya, niscaya Allah meminimalkan karakter buruk tersebut dari dalam diri kita.

Wallahu A’lam

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *