Rektor UIN Saizu Purwokerto: Kebijakan Haji 2024 Jadi Model Penyelenggaraan Haji Mendatang

Rektor UIN Saizu Purwokerto: Kebijakan Haji 2024 Jadi Model Penyelenggaraan Haji Mendatang (foto ist)

Hajinews.co.id — Rektor Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Profesor Ridwan menilai, kesuksesan Ibadah Haji 2024 bisa menjadi model penyelenggaraan ibadah haji ke depannya.

Profesor Ridwan menekankan, kebijakan-kebijakan inovatif yang telah diterapkan tahun ini layak dijadikan model bagi penyelenggaraan ibadah haji di masa depan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Banyak pihak memberikan apresiasi positif terobosan Kementerian Agama (Kemenag).

“Sejumlah kebijakan positif yang diimplementasikan pada pelaksanaan Ibadah Haji 2024 telah membawa dampak signifikan terhadap kenyamanan dan keamanan jamaah. Tema besar haji ramah lansia harus terus dikembangkan,” jelasnya, Rabu (21/8/2024).

Haji ramah lansia akan selalu menjadi trademark atau desain utama penyelenggaraan ibadah haji yang akan datang. Ini karena jemaah haji yang berangkat, didominasi jemaah lanjut usia (lansia) setelah menunggu selama kurang lebih 10-12 tahun.

Sebagaimana menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief. Secara data, kedepannya Indonesia akan menghadapi bonus demografi dan masyarakat yang tergolong baby boomers akan semakin menua.

Inilah yang dinamakan ageing society. Karena itu haji yang ramah lansia harus selalu kita jaga dan kembangkan karena jemaah haji Indonesia yang berangkat nantinya diperkirakan mereka yang sudah tua.

Beberapa kebijakan inovatif yang patut diapresiasi antara lain:

1. Teknologi Canggih

Penggunaan aplikasi berbasis GPS dan sistem manajemen digital yang memudahkan navigasi dan pengaturan jadwal ibadah. Teknologi ini memungkinkan jamaah untuk melaksanakan ibadah dengan lebih mandiri dan efisien.

2. Fasilitas Ramah Lansia

Penyediaan transportasi khusus untuk lansia, jalur aksesibilitas, dan area istirahat di lokasi-lokasi penting, seperti Masjidil Haram dan Mina, sangat membantu meningkatkan kenyamanan jamaah lansia.

3. Peningkatan Layanan Kesehatan

Peningkatan fasilitas kesehatan dengan adanya klinik darurat dan tim medis yang siap siaga, serta sistem pengelolaan kesehatan yang lebih responsif.

4. Keberlanjutan Lingkungan

Penerapan inisiatif keberlanjutan, termasuk pengelolaan sampah yang lebih baik dan penggunaan energi terbarukan di sekitar kawasan suci, menunjukkan komitmen terhadap lingkungan.

Profesor Ridwan menyatakan, kebijakan-kebijakan inovatif ini tidak hanya memperbaiki pengalaman ibadah haji, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi dan perhatian terhadap berbagai kelompok jamaah dapat bersinergi untuk meningkatkan kualitas layanan.

Model ini harus menjadi acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan ibadah haji di masa depan untuk memastikan, bahwa setiap jamaah, tanpa memandang usia atau kebutuhan khusus, dapat melaksanakan ibadah dengan penuh kekhusyukan.

Pernyataan ini mencerminkan apresiasi yang mendalam terhadap pencapaian penyelenggaraan haji tahun ini dan harapan akan penerapan kebijakan serupa di tahun-tahun mendatang.

DBS

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *