Kultum 535: Di Mahsyar Orang Zalim dan Syetan pun Bertengkar

Di Mahsyar Orang Zalim dan Syetan pun Betengkar
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Sungguh tidak disadari manusia zalim ketika masih hidup di dunia, ternyata di neraka pun nanti juga ada pertengkaran antara orang zalim dengan syetan. Pertegakaran itu telah digambarkan Allah Subhanahu wata’ala  dalam surat Ibrahim, ayat 21 – 22. Ada dua pendapat dari para ahli tafsir tentang ayat-ayat ini, dalam hal permintaan orang-orang lemah terhadap orang-orang yang menyombongkan diri. Ayat ini berupa permohonan atau ejekan, banyak dari ahli tafsir menyebutkan bahwa permohonan tersebut adalah ejekan.

Permohonan orang-orang lemah tersebut merupakan ejekan mereka terhadap orang-orang sombong yang menjadi sebab mereka masuk neraka bahwa mereka sedikit pun tidak bisa menanggung azab mereka. Sebaliknya ini juga merupakan bentuk penghinaan bagi kaum yang menyombongkan diri, yang dahulunya mengaku bahwa akan menolong dan menyelamatkan mereka, namun saat ini mereka tidak memiliki kekuasaan sedikit pun. Lantas, bagaimana percekcokan mereka, perhatikan.

لَوْ هَدَانَا اللَّهُ لَهَدَيْنَاكُمْ سَوَاءٌ عَلَيْنَا

أَجَزِعْنَا أَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِن مَّحِيصٍ

Artinya:

Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri (QS. Ibrahim, ayat 21).

Jadi, meskipun orang-orang lemah ini mengejek dan menghina mereka, atau mereka semuanya bersabar, atau bahkan mereka semua meronta-ronta, maka itu semua tidak akan mengubah kondisi mereka, karena bagi mereka tidak ada jalan sedikit pun untuk dikurangi azabnya, dan tidak ada jalan keluar sedikit pun dari azab tersebut.

Kemudian, disebutkan oleh para ahli tafsir bahwa ketika pertengkaran mereka tidak memberikan faedah bagi mereka, mulailah mereka mengadu kepada syetan (Iblis). Maka syetan pun menjawab mereka dengan berkhutbah di atas mimbar yang terbuat dari api sebagaimana tergambar dalam firman Allah Subhanahu wata’ala,

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ

اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدتُّكُمْ

فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُم مِّن

سُلْطَانٍ إِلَّا أَن دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ

لِي فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنفُسَكُم مَّا

أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنتُم بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي

كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِن قَبْلُ إِنَّ

الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya:

Dan berkatalah syetan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyelisihinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu  pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih” (QS. Ibrahim, ayat 22).

Dalam hal itu, syetan membantah tuduhan mereka dengan mengatakan bahwasanya mereka hanya menyelisihi janjinya, sementara Allah Subhanahu wata’ala membenarkan janji-Nya. Syetan membantah mereka bahwa ia hanyalah membisikkan semata dan mereka sendirilah yang mengikuti bujukan syetan, sementara syetan tidak punya kuasa untuk hal tersebut. Syetan berkata agar mereka tidak perlu mencelanya, tapi hendaknya mereka mencela diri sendiri, karena mereka masuk neraka karena kesalahan mereka sendiri.

Selain itu, syetan juga berlepas diri dari kesyirikan yang mereka lakukan di dunia. Di akhir khutbahnya, syetan seakan mengatakan bahwa tidak perlu ada celaan di antara mereka, karena baik syetan maupun yang lainnya sama-sama berbuat zalim, semuanya mendapatkan siksaan yang pedih. Keadaan yang demikian tentu saja menjadi hal yang akan menyesakkan dada mereka. Dua kali mental mereka jatuh terkulai. Pertama, ketika yang lemah bertemu dengan yang kuat dan saling bertengkar, namun tidak memberikan perubahan kondisi. Kedua, ketika yang lemah dan yang kuat bergabung untuk bertengkar dengan syetan, mereka pun tidak mengubah kondisi mereka.

Situasi demikian menyebabkan mereka saling menuduh sebagaimana tergambar dalam firman Allah Subhanahu wata’ala, “ . . . orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, ‘Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman’. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, ‘Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa’. Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, ‘(Tidak) sebenarnya tipu dayamu di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya’. Kedua belah pihak menyembunyikan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Saba’, ayat 31 – 33). Bersambung, insya Allah.

Semoga yang kita baca ini memempertebal iman kita, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                             —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *