Pentingnya Lawan Stunting dengan Mengonsumsi Gizi Seimbang

Hajinews.co.id — Untuk jadi generasi penerus yang berkualitas dan bebas stunting, anak muda harus mengenal dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang sejak dini.

Demikian disampaikan Perwakilan Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Merlyn Yuriana di acara Genbest Talk di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/8).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Merlyn menyampaikan hal ini karena sampai saat ini stunting masih menjadi masalah serius yang mengancam masa depan anak-anak Indonesia. Hal ini karena masih rendahnya pemahaman masyarakat mengenai stunting sehingga pemerintah masih menempatkan penurunan stunting sebagai program prioritas.

Untuk itu, stunting penting untuk diketahui karena merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita). Stunting terjadi akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) terhitung sejak janin hingga anak berusia 23 bulan.

Adapun anak yang tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya.

Dengan begitu, stunting menjadi hal yang patut diwaspadai karena anak yang terlahir stunting tidak hanya akan memiliki tubuh pendek, namun juga berisiko memiliki tingkat kecerdasan rendah, yang dapat menurunkan tingkat produktivitas sehingga tidak kompetitif.

“Selain itu, anak yang terlahir stunting di usia tua juga rentan memiliki penyakit komorbid seperti darah tinggi ataupun diabetes,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu cara melawan stunting adalah dengan mengkonsumsi makanan gizi seimbang, yaitu makanan beraneka ragam dengan proporsi yang seimbang seperti dalam Isi Piringku.

Isi Piringku, lanjut dia, merupakan pedoman yang disusun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengkampanyekan konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang.

Sesuai Isi Piringku, satu piring setiap kali makan adalah setengah piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk.

Dalam kesempatan ini Merlyn menyampaikan, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dikeluarkan Kemenkes, prevalensi stunting di Sulawesi Tenggara masih mencapai angka 30 persen.

Kemudian, Kota Kendari 25,7 persen yang berarti 1 dari 4 anak terkena stunting. Untuk itu, angka ini harus diwaspadai karena masih berada di atas standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia WHO, yaitu kurang dari 20 persen.

Dengan diselenggarakannya workshop pembuatan konten, ia berharap para peserta dapat menyebarkan informasi tentang stunting kepada khalayak yang lebih luas. Tujuannya agar semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya mengatasi masalah stunting.

Hal senada disampaikan dokter sekaligus influencer Gia Pratama yang hadir dalam kegiatan tersebut. Gia menekankan pentingnya asupan gizi yang baik selama 1.000 HPK.

Ia menjelaskan, 1.000 HPK bukan dihitung sejak lahir, melainkan mulai dari terbentuknya zigot. Dalam 1.000 HPK, dijelaskan Gia, janin atau bayi hanya memiliki tiga prioritas yakni, bertahan hidup, bertambah panjang dan tinggi kemudian mengembangkan otak.

“Agar anak tumbuh optimal dan tidak stunting, selain asupan nutrisi, penting juga memperhatikan sanitasi yang baik, serta menghindari paparan asap rokok,” katanya.

Sedangkan untuk para remaja, Gia menyarankan sedini mungkin membekali diri dengan ilmu untuk mencegah stunting, sehingga ketika merencanakan kehamilan nantinya dapat memperoleh hasil yang optimal.

Sebagai informasi, Genbest Talk Kendari tidak hanya memberikan pemahaman tentang masalah stunting dan cara pencegahannya. Namun juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengikuti sesi lokakarya pembuatan konten edukatif dan menarik yang dipandu oleh kreator konten, Josh Hartwich.

Genbest merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo. Acara ini bertujuan untuk mendorong generasi muda menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest menyediakan berbagai informasi mengenai stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, kesiapan pernikahan, serta reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, dan videografik.

Sumber: CNNIndonesia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *