Ketika Nabi Sulaiman Menaklukan Ratu Balqis Untuk Menyembah Kepada Allah Ta’ala

Nabi Sulaiman Menaklukan Ratu Balqis
Nabi Sulaiman

Menurut buku Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman karya Muhammad Gufron Hidayat, SE.I, ketika Nabi Sulaiman AS mendapatkan kabar dari pasukannya bahwa di Kerajaan Saba penyembah matahari, ada seorang ratu bernama Ratu Balqis yang amat dikagumi oleh kaum Balqis. Maka Nabi Sulaiman AS ingin mengajaknya beriman.

Nabi Sulaiman AS pun mengetahui bahwa di kerajaan Saba, Ratu Balqis memiliki singgasana yang terbuat dari emas dan batu mulia, yang dijaga oleh para pengawal disiplin yang tidak pernah lalai sedikitpun. Maka dari itu, Nabi Sulaiman AS berpikir untuk menghadirkan singgasananya di kerajaanya, sehingga ketika ratu tiba, dia dapat duduk disana.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Nabi Sulaiman AS ingin menunjukan bahwa kemampuannya itu berlandaskan dengan keislaman. Lantas, Nabi Sulaiman AS mengatakan kepada bawahannya, “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang- orang yang berserah diri?”

Golongan yang pertama menjawab adalah Ifrit dari kalangan jin yang telah Allah tundukkan untuk Nabi Sulaiman. “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu, sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya,” kata Ifrit.

Istana Sulaiman berada di Palestina, sedangkan istana Balqis terletak di Yaman, dengan jarak antara kedua singgasana tersebut yang mencapai lebih dari ribuan mil. Tetapi, Nabi Sulaiman tidak memperdulikan inisiasi Ifrit yang berasal dari kalangan jin.

Nabi Sulaiman berharap ada tanggapan lain yang mampu menghadirkan singgasana Balqis lebih cepat daripada yang Ifrit lakukan. Karena itu, beliau pun menoleh kepada seorang alim yang duduk di atas naungan.

Orang alim yang dimaksud Nabi Sulaiman AS pun berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.”

Tak lama setelah orang alim itu mengucapkan kalimatnya, singgasana Ratu Balqis sudah berada di hadapan Nabi Sulaiman. Dia berhasil memindahkan singgasana itu lebih cepat atau bahkan lebih singkat dari kedipan mata.

Al-Qur’an al-Karim tidak mengungkapkan identitas orang yang menghadirkan singgasana itu, juga tidak menjelaskan apakah dia adalah malaikat, manusia, atau jin.

Setelah Nabi Sulaiman AS bersyukur kepada Allah SWT, ia memperhatikan singgasana Ratu Balqis, yang dianggap sebagai simbol pembangunan dan kemajuan. Namun, singgasana itu tampak biasa dibandingkan dengan keagungan karya yang diciptakan oleh manusia dan jin di istana Sulaiman.

Sulaiman kemudian memerintahkan perbaikan singgasana itu agar dapat menguji Balqis saat ia datang, untuk melihat apakah Balqis dapat mengenali singgasananya atau tidak.

Nabi Sulaiman juga memerintahkan pembangunan sebuah istana khusus untuk menyambut Balqis.

Istana ini dibangun di atas laut, dengan lantai dari kaca tebal dan kuat yang memberikan ilusi seolah-olah berjalan di atas air, di mana terlihat ikan-ikan berenang dan rumput laut bergerak di bawahnya.

Pembangunan istana itu selesai, dan kaca lantainya begitu bersih hingga tampak seolah-olah tidak ada kaca sama sekali.

Burung Hud-hud memberitahu Nabi Sulaiman bahwa Balqis telah sampai di dekat kerajaannya. Kemudian Balqis datang.

Ketika Balqis datang, Nabi Sulaiman AS bertanya kepadanya, “Serupa inikah singgasanamu?”

Ratu Balqis menjawab: “Seakan-akan singgasana ini singgasanaku.”

Seketika itu, Ratu Balqis merasa ragu dengan singgasana yang tampak mirip dengan miliknya. Sebab ia begitu heran, bila memang ini singgasananya, bagaimana mungkin Nabi Sulaiman mampu mengambil singgasana yang dijaga ketat oleh pasukannya?

Ratu Balqis pun tercengang karena istana Nabi Sulaiman AS lebih megah daripada istananya. Akhirnya Ratu Balqis pun menyerah dan mengaku kalah. Ia memohon ampun atas kesombongannya selama ini dan menuruti Nabi Sulaiman untuk beriman kepada Allah SWT.

Tindakan Nabi Sulaiman AS ini hanyalah cara beliau berdakwah dan memberitahukan kepada Ratu Balqis, bahwa ilmu dan kekayaan yang dimilikinya karena penyembahan terhadap matahari tidak ada apa-apanya, dibanding ilmu dan kekayaan Nabi Sulaiman AS atas berkat anugerah Allah SWT.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *