Kultum 539: Penghuni Neraka Saling Menyalahkan

Penghuni Neraka Saling Menyalahkan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Orang-orang yang masuk ke dalam neraka jahanam tidak akan keluar dari neraka jahanam. Maka dapat dibayangkan bahwa hal itu merupakan sebuah siksaan yang sangat mengerikan, ketika seseorang masuk ke dalam neraka dan tidak bisa keluar darinya. Adapun orang-orang bertauhid yang masuk ke dalam neraka karena maksiat mereka, mereka masih bisa keluar dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga setelah ‘dicuci’ (disiksa karena) dosa-dosa mereka terlebih dahulu.

Untuk dipahami, bahwasanya sebelum Allah Subhanahu wata’ala memasukkan orang-orang musyrikin ke dalam neraka jahanam, Allah Subhanahu wata’ala akan mengejek mereka terlebih dahulu bahwa dengan bersabar atau tidak, sudah tidak lagi akan memberikan faedah bagi mereka. Dalam hal ini Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

اصْلَوْهَا فَاصْبِرُوا أَوْ لَا تَصْبِرُوا سَوَاءٌ

عَلَيْكُمْ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya:

Masuklah kalian ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); baik kalian bersabar atau tidak, sama saja bagi kalian, kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan (QS. Ath-Thur, ayat 16).

Tentu saja ‘sabar’ itu berbeda ketika seseorang bersabar dalam hidupnya di dunia. Ketika seseorang tertimpa musibah dan derita di dunia, kesabarannya atas musibah tersebut memberikan faedah baginya, dan ada sebab-sebab yang membuat dia bersabar. Dia menyadari karena dia tahu bahwa juga ada orang lain yang mendapatkan musibah yang sama. Jadi dia bersabar karena dia tahu bahwasanya musibah yang dialami akan berakhir.

Namun dalam hal azab neraka, maka kesabaran dengan segala sebab-sebabnya akan tidak ada gunanya. Benar bahwa yang disiksa bukan hanya mereka. Ada pemimpin dan pengikut juga disiksa. Namun demikian, kesabaran di akhirat akan percuma saja, karena siksaan mereka tidak akan dikurangi, bahkan bisa jadi akan semakin ditambah, dan mereka tidak akan keluar dari neraka jahanam barang sejenak pun. Mereka kelak akan mengungkapkan hal tersebut sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala,

سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَجَزِعْنَا أَمْ صَبَرْنَا

مَا لَنَا مِن مَّحِيصٍ

Artinya:

Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataupun bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri (QS. Ibrahim, ayat 21).

Selain mereka akan saling berlepas diri satu sama lain, mereka juga akan saling melaknat. Hal deikian digambarkan dalam firman Allah Subhanahu wata’ala,

قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِن

قَبْلِكُم مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ فِي النَّارِ

كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَّعَنَتْ أُخْتَهَا حَتَّىٰ

إِذَا ادَّارَكُوا فِيهَا جَمِيعًا قَالَتْ

أُخْرَاهُمْ لِأُولَاهُمْ رَبَّنَا هَٰؤُلَاءِ أَضَلُّونَا

فَآتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا مِّنَ النَّارِ قَالَ

لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَٰكِن لَّا تَعْلَمُونَ،

وَقَالَتْ أُولَاهُمْ لِأُخْرَاهُمْ فَمَا كَانَ

لَكُمْ عَلَيْنَا مِن فَضْلٍ فَذُوقُوا

الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْسِبُونَ

Artinya:

Allah berfirman, “Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia melaknat kawannya (yang menyesatkannya), sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk berikutnya di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu, ‘Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka’”. Allah berfirman, ‘Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui’. Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian, ‘Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan’” (QS. Al-A’raf, ayat 38 – 39).

Ayat ini menunjukkan bahwa penghuni neraka antara satu kelompok dengan yang lainnya saling melaknat dan saling melemparkan tuduhan setiap kali masuk satu kelompok ke dalam neraka. Tatkala mereka seluruhnya sudah saling bertemu, antara yang diikuti dan yang mengikuti, maka yang belakangan masuk neraka mengadu kepada Allah Subhanahu wata’ala bahwasanya mereka tersesat karena umat sebelum mereka.

Hal tersebut menunjukkan bahwa seakan-akan mereka meminta untuk dikurangi azabnya dan dipindahkan azab tersebut kepada kaum yang menjadikan mereka sesat, atau kaum tersebut ditambahkan azab baginya. Memang pemintaan seperti ini terasa sebagai permintaan yang wajar. Namun apa jawaban Allah Subhanahu wata’ala? Mereka semua akan ditimpakan azab yang berlipat ganda. Jadi, tidak hanya bagi yang menyesatkan, yang disesatkan pun juga akan ditimpakan azab yang berlipat ganda.

Bahkan yang menyesatkan pun menyalahkan kaum yang disesatkan, bahwasanya kesesatan mereka itu disebabkan kesalahan mereka sendiri karena mengikuti kesesatan para penyesat. Penyesat pun mengejek kaum yang merasa disesatkan dengan berkata,

فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْسِبُونَ

Artinya:

Maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kalian lakukan (QS. Al-A’raf, ayat 39). Na’dzu billahi min dzalik, bersambung insya Allah.

Semoga yang kita baca ini memempertebal iman kita, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                             —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *