Kultum 540: Pahala dan Dosa Dilipatkan di Waktu dan Tempat Khusus

Pahala dan Dosa Dilipatkan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Ada seorang jamaah yang bertanya, apakah dosa (perbuatan buruk) dilipagandakan di bulan Ramadhan sebagaimana hal yang sama berlaku untuk pahala? Pertanyaan ini djawab, bahwa pahala maupun dosa itu dilipatgandakan pada waktu-waktu tertentu dan di tempat-tempat khusus, namun ada perbedaan antara pelipatgandaan hasanat dan pelipatgandaan sayyi’at.

Perbanyakan hasanat itu baik secara kuantitas maupun kualitas. Yang dimaksud dengan kuantitas adalah bilangan, maka suatu kebaikan dikalikan dengan sepuluh kali lipat dari yang sejenisnya; dan yang dimaksud dengan kualitas adalah pahala yang besar dan luas. Adapun sayyi’at, maka dilipatgandakan dari segi kualitasnya saja, yaitu dosanya lebih besar dan hukumannya lebih berat.

Dari segi kuantitas, perbuatan buruk mendapat satu sayi’ah, dan tidak boleh lebih dari satu. Dikatakan dalam Mataalib Uli al-Nuha, “Hasanaat dan sayyi’aat dilipatgandakan di tempat khusus seperti Makkah, Madinah dan Bayt al-Maqdis (di Yerusalem), dan di masjid-masjid; dan pada waktu-waktu khusus seperti pada hari Jumat, pada bulan-bulan suci dan di bulan Ramadhan”.

Adapun pelipatgandaan hasanat, ini adalah masalah yang tidak ada perbedaan pendapat ulama. Mengenai perkalian sayi’aat, ini adalah pendapat beberapa ulama, setelah Ibnu ‘Abbaas dan Ibnu Mas’ud. Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud Ibnu ‘Abbas dan Ibnu Mas’ud dengan pandangan tentang perkalian adalah sayyi’aat adalah bahwa mereka dilipatgandakan secara kualitas tetapi tidak secara kuantitas.

Syekh Ibnu Baz rahimahullah berkata, “Apakah puasa dapat menghapuskan dosa kecil dan besar bagi seorang muslim? Apakah dosa perbuatan jahat ditambah di bulan Ramadhan?” Dia menjawab, “Apa yang disyariatkan bagi seorang muslim di bulan Ramadhan dan di waktu lainnya adalah berjuang melawan nafsnya (diri) yang condong ke arah kejahatan hingga menjadi tenang dan condong ke arah kebaikan. Dia harus berperang melawan musuh Allah Iblis sampai dia aman dari kejahatan dan bisikannya. Umat ​​Muslim di dunia ini terlibat dalam perjuangan besar yang berkelanjutan melawan nafsnya, hawa nafsunya, dan setan.

Jadi dia harus banyak bertobat dan berdoa untuk pengampunan setiap saat. Tetapi waktu berbeda satu sama lain. Bulan Ramadhan adalah bulan terbaik sepanjang tahun, karena itu adalah bulan pengampunan, rahmat dan tebusan dari neraka. Jika bulannya istimewa dan tempatnya istimewa, maka hasanat kebaikannya dilipatgandakan dan sayyi’at dosanya dilipatgandakan. Keburukan yang dilakukan di bulan Ramadhan lebih berdosa daripada yang dilakukan di waktu lain sebagaimana ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan membawa pahala yang lebih besar dari Allah daripada yang dilakukan di waktu lainnya.

Karena Ramadhan memiliki kedudukan yang begitu agung, ibadah yang dilakukan di bulan ini sangat baik dan pahalanya berlipat ganda, dan dosa yang dilakukan di bulan ini lebih buruk dan lebih serius daripada dosa yang dilakukan di waktu lain. Jadi seorang muslim harus memanfaatkan bulan yang penuh berkah ini dengan melakukan ibadah dan amal saleh, dan meninggalkan perbuatan buruk, sehingga Allah akan memberkati dia dengan menerima amal baiknya dan membantu untuk tetap teguh dalam mengikuti kebenaran.

Namun keburukan akan diterima oleh satu sayyi’ah seperti itu, dan tidak dilipatgandakan secara kuantitas baik di bulan Ramadhan maupun di waktu lainnya.  Namun keburukan akan diterima oleh satu sayyi’ah seperti itu, dan tidak dilipatgandakan secara kuantitas baik di bulan Ramadhan maupun di waktu lainnya. Namun satu kebaikan bisa dilipatgandakan sepuluh kali lipat atau lebih, karena Allah berfirman,

مَنۡ جَآءَ بِالۡحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشۡرُ اَمۡثَالِهَا‌ ۚ

وَمَنۡ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجۡزٰٓى اِلَّا

مِثۡلَهَا وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُوۡنَ‏

Artinya:

Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (QS. al-An’am, ayat 160).

Masih banyak lagi ayat-ayat yang serupa denga ayat tersebut. Demikian pula di tempat-tempat khusus seperti Haramain (Dua Tempat Suci, yaitu di Mekkah dan Madinah) amal-amal diperbanyak secara kuantitas dan kualitas; Perbuatan buruk tidak dilipatgandakan secara kuantitas tetapi dilipatgandakan secara kualitas bila dilakukan pada waktu-waktu khusus atau di tempat-tempat khusus, sebagaimana dimaksud di atas. Dan Allah adalah Sumber kekuatan.

Demikian jawaban dari Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah. Syekh Ibnu ‘Utsaimin mengatakan dalam al-Sharh al-Mumti’, “Baik hasanat dan sayyi’at berlipat ganda ketika dilakukan di tempat-tempat khusus dan pada waktu-waktu khusus. Hasanat (perbuatan baik) dilipatgandakan dalam kuantitas dan kualitas; sayyi’aat dilipatgandakan secara kualitas tetapi tidak secara kuantitas, karena Allah berfirman dalam Surat al-An’aam, yang diturunkan di Makkah tersebut”. Allah berfirman, yang artinya, “… dan siapa pun yang cenderung melakukan perbuatan jahat di dalamnya [di al-Masjid al-Haraam di Makkah] atau berbuat salah (yaitu melakukan kemusyrikan dan meninggalkan Monoteisme Islam), akan Kami timpakan siksaan yang pedih” (QS. al- Hajj, ayat 25). Allahu ya’lam.

Semoga yang kita baca ini menjadi pengingat menambah iman kita, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                  —ooOoo—

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *