Ngeri! Usai Gempa Guncang Laut Yogyakarta, Kini Muncul Fenomena Jutaan Ikan Lompat ke Pinggir di Tasikmalaya

Hajinews.co.id — Fenomena jutaan ikan lompat ke pinggir pantai di Tasikmalaya menimbulkan spekulasi hubungan dengan gempa Megathrust.

Apalagi, gempa antar lempeng Megathrust disebut-sebut bakal terjadi di 2024 ini.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Warganet mengakitkan fenomena ini dengan pergerakan lempeng di dasar laut di Selat Sunda.

Sedikit memberitahu bahwa terjadi fenomena jutaan ikan melompat di Pantai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Nampak warga pun berebut menangkap ikan-ikan yang terbang ke permukaan air di pinggir pantai tersebut.

Warga terlihat mengambil ikan menggunakan jala, serok, dan alat tangkap lainnya.

Warga lain pun nampak menyaksikan banyak sekali ikan yang melompat keluar dari air pada malam hari.

Rupanya fenomena tersebut pun memicu kekhawatiran di kalangan warga pesisir.

Tak sedikit warga yang menganggapnya sebagai tanda-tanda alam yang tak biasa dan diyakini menjadi pertanda akan terjadi sesuatu.

“Iya, bukan hanya di pesisir Cipatujah saja ada fenomena ikan kecil terbang jutaan begitu. Sudah sepekan terakhir dari sepanjang pesisir Pangandaran, Tasikmalaya, sampai Santolo Garut, pinggir pantainya banyak ikan terbang ke permukaan yang sama,” jelas Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dilansir dari Kompas.com, Selasa (27/8/2024).

Dedi menjelaskan, biasanya fenomena ikan kecil terbang memang terjadi, tetapi jumlahnya tidak sebanyak saat ini dan biasanya terjadi saat kemarau panjang.

Namun, kali ini fenomena jutaan ikan terbang muncul meski bukan kemarau panjang, yang menimbulkan kekhawatiran akan fenomena alam aneh lainnya di dasar laut.

“Ini kan bukan saat kemarau panjang, tapi terjadi jutaan ikan terbang.

Jadinya, jujur saja kami di sini ada kekhawatiran akan terjadi sesuatu.

Soalnya, aneh tiba-tiba ada fenomena ini di sepanjang pesisir Selatan Priangan, sampai ke Santolo, Garut,” tambah Dedi.

Pasang Surut Air

Selain itu, Dedi mengungkapkan kondisi pesisir pantai di Tasikmalaya Selatan mengalami pasang surut air yang signifikan selama sepekan terakhir.

Saat air surut, garis pantai mundur sangat jauh, sementara saat pasang, gelombang dan air menjadi sangat besar.

“Saat air pantai surut terjadi sangat jauh dari bibir pantai dan tak biasanya seperti hari-hari biasanya.

Lalu, kalau saat air pasang, air dan gelombangnya justru sangat besar dan tak biasanya sejak sepekan terakhir ini,” ujar Dedi.

Selama ini, lanjut Dedi, pihaknya bersama warga hanya bisa tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap fenomena alam yang aneh ini.

Meski demikian, para nelayan tetap melaut meski harus lebih waspada.

“Kalau melaut meski gelombang besar tetap berjalan.

Tentunya waspada dan lebih waspada dengan adanya tanda-tanda alam aneh seperti ini,” tambah dia.

Awal Gempa Megathrust

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mencatat deretan gempa pembuka sebelum gempa antar lempeng Megathrust dengan kekuatan magnitudo 5,8 mengguncang Barat Daya Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY).

Gempa dengan kedalaman 30 kilometer tersebut terjadi sekitar pukul 19.57 WIB.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut gempa yang terjadi tersebut terjadi di bidang kontak antar lempeng.

“Pusat gempa di bidang kontak antar lempeng (megathrust),” ujar Daryono dikutip dari akun X(twitter) resminya, Senin(26/8/2024).

Meski berada di titik potensi gempa megathrust, Daryono berharap semoga tidak ada gempa bumi susulan yang lebih besar kekuatannya.

“Mugi-mugi(Semoga) aman,” ujar dia.

Sebelum gempa utama 5,8 magnitudo, pengamat gempa ITB Didik Widjaya mencatat deretan gempa pembuka  di Laut Yogyakarta, Pacitan, dan Jember.

Pada 11 Juli terjadi gempa di Jember dengan kekuatan 4.1 magnitudo.

Pada 16 Juli terjadi gempa dengan kekuatan 3.6 magnitudo.

Pada 25 Juli terjadi gempa di Jember dengan kekuatan 3.8 magnitudo.

Pada 25 Juli terjadi gempa di Pacitan dengan kekuatan 3.9 magnitudo.

Pada 25 Juli juga terjadi lagi gempa di Pacitan dengan kekuatan 4.1 Magnitudo.

Pada 6 Agustus terjadi gempa dengan kekuatan 3.7 magnitudo.

Pada 8 Agustus 2024 pada pukul 06.19 WIB pagi terjadi gempa di Laut Yogyakarta dengan kekuatan 3.4 magnitudo.

Daftar Wilayah dengan Potensi Tsunami

Berikut ini daftar wilayah dengan status dari ekstrem hingga waspada yang berpotensi timbulkan gelombang tsunami.

Gelombang tsunami ini muncul setelah gempa Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap gempa Megathrust Selat Sunda dengan magnitudo besar bisa menyebabkan tsunami sampai Jakarta.

Peneliti BRIN, Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan tsunami dapat mencapai Jakarta apabila magnitudo gempa akibat Megathrust Selat Sunda mencapai M 9.

“Magnitudonya minimal 8, maksimalnya bisa 9. Kalau terjadi apalagi sampai 9 (magnitudonya), guncangannya juga keras dan tsunaminya besar,” ujar Danny kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2024).

“Padahal di wilayah itu kan sangat padat populasinya. Bahkan tsunaminya kita simulasikan bisa sampai Jakarta (dengan ketinggian air) sampai 2-3 meter,” tambahnya.

Danny mengungkapkan, data dan penelitian di Indonesia yang berkaitan dengan Megathrust Selat Sunda masih sangat sedikit.

DAFTAR Wilayah Diprediksi Potensi Gelombang Tsunami Akibat Gempa Megathrust, Ada yang Capai 20 Meter (HO)

Ia menyebut BRIN belum bisa memastikan seberapa sering wilayah di sekitar Megathrust Selat Sunda dilanda gempa, kapan gempa megathrust kali terakhir terjadi, dan kapan gempa besar akibat Megathrust Selat Sunda akan terjadi.

Namun, Danny menyebutkan bahwa sampai saat ini belum ada gempa besar akibat pertemuan dua lempeng tektonik atau Megathrust Selat Sunda.

Kondisi tersebut, sambung Danny, dapat menyebabkan akumulasi energi yang terkumpul untuk memicu tumbukan dua lempeng tektonik semakin besar.

“Belum bisa dipastikan kapan gempa akan terjadi. Tapi paling tidak sudah ada mahasiswa S-3 yang meneliti (dampaknya di wilayah) Jawa agak selatan sedikit. Di wilayah itu, kalau menurut tesisnya (kekuatan gempa Megathrust Selat Sunda bisa mencapai) M 8,5,” terang Danny.

Minimnya data dan studi mengenai Megathrust Selat Sunda berbanding terbalik dengan data mengenai Megathrust Mentawai-Siberut yang dinilai BRIN sudah cukup banyak.

Menurut Danny, Megathrust Mentawai-Siberut diprediksi bisa menimbulkan gempa besar dengan kekuatan M 8,8.

Ia menjelaskan, data terkait Megathrust Mentawai-Siberut berasal dari data geologi, data naik-turunnya pulau di wilayah tersebut, data seismik, sampai Global Positioning System (GPS).

Danny menyampaikan, definisi Megathrust adalah sumber gempa yang berada pada batas lempeng yang menunjam.

Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut berada di Andaman, Sumatera bagian barat, Jawa bagian selatan, Bali, hingga Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Megathrust itu sumber gempa yang berada pada batas lempeng yang menunjam dalam hal ini (Megathrust Selat Sunda) berada di lempeng Hindia yang di Pulau Jawa Selatan yang menunjam di bawah Sumatera,” ungkap Danny.

“Kalau gempa itu terjadi si tanah pulau akan terangkat berapa meter itu yang menyebabkan tsunami,” tambahnya.

Danny menambahkan, wilayah Sumatera sudah beberapa kali dilanda gempa megathrust, seperti gempa Aceh pada 2004 dan gempa Nias pada 2005.

Gempa Aceh dipicu oleh Megathrust Aceh-Andaman dan gempa Nias disebabkan oleh Megathrust Nias-Simeuleu.

Terkait peringatan yang disampaikan BMKG beberapa waktu lalu soal potensi gempa besar akibat Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, Danny meminta informasi ini tidak disalahartikan bahwa gempa akan terjadi dalam waktu dekat.

Danny menilai, peringatan tersebut dikeluarkan karena BMKG ingin masyarakat ingat kembali terhadap gempa Aceh dan Nias yang berbahaya.

Dengan peringatan tersebut, Danny berharap, masyarakat tidak melupakan tindakan dan mitigasi bencana.

Mengenai kapan gempa Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut terjadi, Danny mengatakan, belum ada prediksi yang secara akurat bisa memastikan kapan dua gempa besar ini terjadi.

Namun, ia mengingatkan pemerintah agar melakukan manajemen bencana dan mitigasi gempa dan tsunami.

Danny juga meminta masyarakat yang tinggal di wilayah pantai supaya diberi informasi mengenai wilayah yang rawan tsunami.

Hal penting lainnya adalah memperjelas jalur evakuasi supaya masyarakat memahami di mana saja wilayah yang berbahaya dan bisa bertindak ketika terjadi tsunami dan efek gempa besar lainnya.

Wilayah Potensi Tsunami di Kabupaten/Kota Besar dari akun Gempa.dunia:

Status Ekstrem

Pesisir Barat dengan ketinggian gelombang tsunami lebih 20 meter.

Status Fatal

Tenggamus dan Padeglang dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 20 meter.

Status Awas

Lampung, Cilegon, Sukabumi, Bengkulu dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 10 meter.

Status Siaga

Jakarta Utara, Kulonprogo, Bantul, Padang, Pariaman, Denpasar dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 3 meter.

Status Waspada

Mataram dan Cirebon dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 0,5 meter.

Sumber: Medan Tribun

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *