Hikmah Malam : Orang Yang Baik di Dunia Adalah Orang Yang Baik di Akhirat

Orang Yang Baik di Dunia
sedekah

Hajinews.co.idOrang baik di dunia adalah orang baik di akhirat. Penafsiran ini mengacu pada sabda Nabi SAW yang terdapat dalam hadis shahih.

Hadits ini diriwayatkan oleh Qabishah ibnu Burmah Al Asadi yang berkata:

Bacaan Lainnya
banner 400x400

كُنتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: أَهْلُ الْمَعْرُونِ في الدُّنْيَا هُمْ أَهْلُ الْمَعْرُوفِ فِي الْآخِرَةِ، وَأَهْلُ الْمُنْكَرِ فِي الدُّنْيَا هُمْ أَهْلُ الْمُنْكَرِ فِي الْآخِرَةِ

Artinya: “Saya pernah berada di samping Nabi SAW, lalu saya mendengarkannya bersabda, ‘Orang yang baik di dunia adalah orang yang baik di akhirat, dan orang yang keji di dunia adalah orang yang keji di akhirat’.” (Shahih Lighairihi dalam kitab Ar-Ruadhun-Nadhir)

Menurut penjelasan dalam kitab Shahih Adabul Mufrad karya Imam Bukhari yang ditakhrij Syaikh Al-Albani dan diterjemahkan Abu Ahsan, maksud hadits tersebut adalah pelaku kebaikan mendapat kebaikan dari Allah SWT dan pelaku kemungkaran akan ditimpa kemungkaran yakni siksa di akhirat.

Pentakhrij kitab mengatakan seolah-olah hadits tersebut merupakan tafsir firman Allah SWT dalam surah Az Zalzalah ayat 8,

وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨

Artinya: “Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.”

Hadits serupa turut diriwayatkan dari Mu’tamir, ia berkata,

ذَكَرْتُ لِأَبِي حَدِيثَ أَبِي عُثْمَانَ، عَنْ سَلْمَانَ، أَنَّهُ قَالَ: إِنَّ أَهْلَ الْمَعْرُوفِ فِي الدُّنْيَا هُمْ أَهْلُ الْمَعْرُوفِ فِي الْآخِرَةِ، فَقَالَ: إِنِّي سَمِعْتُهُ مِنْ أَبِي عُثْمَانَ يُحَدِّثُهُ، عَنْ سَلْمَانَ، فَعَرَفْتُ أَنَّ ذَاكَ كَذَاكَ فَمَا حَدَّثْتُ بِهِ أَحَدًا قَطُّ حَدَّثَنَا مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ

Artinya: “Saya menyebutkan kepada bapak saya hadits Abu Utsman dari Salman, bahwasanya dia berkata, ‘Sesungguhnya pelaku kebaikan di dunia mereka adalah pelaku kebaikan di akhirat’.” Lalu Mu’tamir berkata, “Sesungguhnya saya mendengarkan hadits tersebut dari Abu Utsman, yang meriwayatkan dari hadits Salman, maka saya tahu bahwa kebaikan itu seperti itu dan aku sama sekali tidak pernah mengatakan hadits itu pada orang lain.” (Menurut riwayat dari Abu Utsman, Rasulullah SAW bersabda seperti itu)

Hadits tersebut derajatnya shahih, diriwayatkan dengan periwayatan yang mauquf dan merupakan hadits shahih lighairihi yang diriwayatkan dengan periwayatan yang marfu’. Keterangan ini terdapat dalam kitab Ar-Radhun-Nadhiru.

Setiap Kebaikan Adalah Sedekah

Masih dalam kitab Shahih Bukhari, ada sejumlah hadits yang menyatakan setiap kebaikan adalah sedekah. Hadits ini diriwayatkan dari Jabir ibnu Abdullah dari Nabi SAW yang bersabda, “Setiap kebaikan adalah sedekah.”

Sedekah bisa dilakukan dengan berbagai cara, tak semata melalui harta. Abu Musa berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Wajib (atas) setiap orang muslim untuk bersedekah.”

Para sahabat berkata, “Bagaimana jika dia tidak mendapatkan (sesuatu untuk disedekahkan)?”

Nabi SAW menjawab, “Hendaknya dia bekerja dengan kedua tangannya, sehingga memberikan kemanfaatan bagi dirinya lalu bersedekah.”

Para sahabat bertanya, “Jika dia tidak mampu (bekerja) atau tidak dapat melakukannya?”

Nabi SAW menjawab, “Hendaknya dia menolong orang yang sangat membutuhkan bantuan.”

Sahabat bertanya, “Jika dia tidak mampu untuk melakukannya?”

Nabi SAW menjawab, “Hendaknya dia memerintahkan kebaikan atau memerintahkan yang ma’ruf.”

Sahabat bertanya, “Jika dia tidak mampu untuk melakukannya?”

Nabi SAW menjawab, “Hendaknya dia menahan diri untuk tidak melakukan kejahatan, maka sesungguhnya hal itu adalah sedekah baginya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits tersebut shahih, sebagaimana dikeluarkan dalam kitab Ash-Shahihah. Bukhari mengeluarkan dalam kitab Al Adab bab Kullu Ma’rufin Sadaqah dan Muslim mengeluarkannya dalam kitab Az-Zakat bab Bayanu Anna ismas-Shadaqati yaqa’u ‘ala kulli nau’in minal-ma’ruf.

Wallahu a’lam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *