Hikmah Pagi: Bangsa Sejahtera

Bangsa Sejahtera
indonesia

Hajinews.co.id – Kesejahteraan dalam pandangan Islam bukan hanya dinilai dengan ukuran material saja, melainkan juga dengan ukuran non material seperti terpenuhinya kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai moral dan terwujudnya keharmonisan sosial. Kesejahteraan menurut Imam Ghazali adalah tercapainya kemaslahatan.

Suatu negara dapat dikatakan sebagai negara yang sejahtera apabila setiap rakyatnya mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya masing-masing serta mampu mendapat fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan yang baik. Adapun aspek yang sering digunakan sebagai indikator ukuran kesejahteraan adalah pendapatan, populasi, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, konsumsi, perumahan, dan sosial budaya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Cara Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat :

* Meningkatkan Akses terhadap Pendidikan. Adanya penekanan atau prioritas pendidikan untuk pedesaan.

* Memperkuat Infrastruktur.

* Mendorong Pembangunan Ekonomi.

* Memberdayakan Perempuan.

* Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan.

Uraian di atas merupakan penjelasan tentang sejahtera, ukuran, ciri-ciri masyarakat sejahtera dan cara mencapainya. Tidak kalah pentingnya adalah faktor semangat/motivasi anggota suatu bangsa untuk menggapainya. Lihatlah masyarakat Barat yang menikmati atas jerih payahnya dalam mengelola seluruh kemampuan dan kekayaan sehingga menghadirkan masyarakat sejahtera dan mereka menegakkan keadilan sosial. Hal ini sejatinya sesuai dengan firman-Nya surah Hud ayat 15 yang terjemahannya, “Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan kepada mereka (balasan) perbuatan mereka di dalamnya dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.”

Makna ayat ini adalah : Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dengan pangkat, kemewahan, serta kenikmatan hidup, dan menginginkan pula perhiasannya seperti harta kekayaan yang melimpah, fasilitas hidup yang lengkap dan mewah, pasti Kami akan berikan balasan penuh atas pekerjaan dan jerih payah mereka selama di dunia dengan sempurna. Itulah ketetapan Allah yang berlaku bagi siapa saja yang bekerja akan mendapatkan hasil dari jerih payahnya, dan mereka di dunia tidak akan dirugikan oleh hasil usaha mereka sendiri. Inilah yang menyebabkan orang-orang musyrik mendustakan Al-Qur’an karena dorongan hawa nafsu yang cenderung mengutamakan urusan duniawi.

Kehidupan Bangsa Barat ini menjadikan iri bagi Bangsa-bangsa muslim. Padahal sebelumnya, mereka mengalami masa kegelapan di saat peradaban Islam mencerahkan seluruh bangsa-bangsa di dunia yang ditandai oleh loncatan kejayaan Arab Islam hingga puncak ilmu pengetahuan secara khusus dan peradaban secara umum. Loncatan itu terjadi hanya seperempat abad semenjak Rasulullah SAW. hijrah. Ini merupakan sebuah loncatan yang sampai sekarang mereka ( Bangsa Barat ) bingung dan belum mengetahui faktor-faktor penyebabnya.

Itulah kekuasaan-Nya untuk menjadikan suatu bangsa cemerlang, hal ini sebagaimana firman-Nya dalam surah an-Nur ayat 55 yang terjemahannya, “Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang mengerjakan kebajikan bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; Dia sungguh akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai; dan Dia sungguh akan mengubah (keadaan) mereka setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Siapa yang kufur setelah (janji) tersebut, mereka itulah orang-orang fasik.”

Jelas ayat di atas memberikan pengertian : Allah SWT. menegaskan janjinya bagi yang beriman dan beramal salih secara pasti kepada mereka yang telah membuktikan keimanannya dengan mengerjakan kebajikan. Menjadikan mereka berkuasa di bumi dan mencerahkan kehidupan penduduk bumi.

Inilah kunci dari sejahteranya suatu bangsa. Tatkala orang-orang menjadi jauh dari janjinya kepada Sang Khalik untuk taat dan beriman, maka dicabutlah kekuatan dan kenikmatannya. Ingatlah bahwa setiap individu yang memasuki pintu gerbang perjanjian dengan Allah SWT. melalui ucapan syahadat hendaknya tidak melanggar. Ketahuilah syahadat adalah asas dan dasar dari lima rukun Islam, juga sebagai ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam.

Tatkala Bangsa Arab jahiliah berjanji menaati Allah SWT. setelah beriman kepada-Nya dan melaksanakan janji mereka, maka Allah SWT. berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 40 yang terjemahannya, “…… dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu, dan takutlah hanya kepada-Ku.”

Maka dalam waktu yang relatif pendek Allah SWT. telah mengubah Bangsa Arab secara drastis dari yang bersikap pasrah terhadap kebodohan menjadi rindu dan penasaran akan segala ilmu pengetahuan dari sumber manapun. Dengan ketaatan tersebut maka Allah SWT. mengangkat mereka dari lembah kemiskinan dan kebodohan ke puncak kekayaan dan kepintaran. Maka lahirlah para pakar bidang kedokteran, astronomi, kimia, arsitek dan bidang lainnya. Kondisi ini menjadikan Peradaban Islam menjadi penerang dunia.

Oleh sebab itu, untuk menjadi suatu Bangsa Sejahtera maka antara rakyat dan penguasa bersatulah untuk menaati janji kepada-Nya. Ya Allah, Engkaulah sandaran kami bukan selain-Mu dan kepada-Mu kami menyembah serta memohon pertolongan, jauhkanlah kami dari sikap sombong dan malas serta berikanlah kami penerangan untuk selalu mengagungkan-Mu.

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *