5 Akibat Menahan Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya

Akibat Menahan Buang Air Kecil
Menahan Buang Air Kecil

Hajinews.co.idMenahan buang air kecil tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti infeksi saluran kemih, nyeri, batu ginjal, dan kerusakan otot panggul.

Penanganan yang perlu dilakukan tergantung dari kondisi spesifiknya, seperti pemasangan kateter dan melakukan senam dasar panggul.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Di bawah ini Anda akan mempelajari lebih lanjut tentang akibat menahan buang air kecil dan cara mengatasinya.

Masalah kesehatan yang dapat diakibatkan oleh menahan buang air kecil antara lain infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan kerusakan otot dasar panggul.

Masalah kesehatan yang timbul sebaiknya ditangani secara medis agar tidak menimbulkan masalah yang lebih serius.

Dalam laporan Medical News Today dan Just My Health, berikut beberapa masalah kesehatan akibat menahan buang air kecil dan cara mengatasinya yang patut Anda ketahui.

Nyeri

Kebiasaan menahan kencing bisa menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman di area kandung kemih atau ginjal. Selain itu, kondisi ini juga bisa membuat buang air kecil terasa menyakitkan.

Pasalnya, sebagian otot di sekitar kandung kemih mengatup setelah mengeluarkan urine sehingga memicu kram panggul.

Kondisi ini bisa diatasi dengan pengobatan dan perawatan medis.

Namun, perubahan kebiasaan, seperti minum air yang cukup, menghindari kebiasaan menahan kencing, dan menjaga asupan makanan, umumnya bisa mengurangi gejala yang dialami.

Infeksi saluran kemih

Menahan buang air kecil terlalu lama bisa membuat bakteri berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih.

Selain menahan kencing, orang-orang yang kurang minum air putih juga bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih karena frekuensi buang air kecil lebih sedikit.

Beberapa gejala infeksi saluran kemih yang bisa dialami, yakni nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri di pinggang atau perut bagian bawah, dan peningkatan dorongan buang air kecil.

Infeksi saluran kemih umumnya bisa diatasi dengan konsumsi antibiotik.

Namun, perawatan mandiri bisa dilakukan untuk mengurangi gejala yang muncul, seperti minum air putih lebih banyak, mengompres perut dengan kompres hangat, dan menghindari minuman yang bisa memicu iritasi pada kandung kemih.

Pelebaran kantung kemih

Dalam jangka panjang, sering menahan buang air kecil bisa membuat kantung kemih melebar.

Kondisi ini bisa membuat kandung kemih tidak mampu untuk berkontraksi dan mengeluarkan urine secara normal.

Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui penyebab kondisi ini sehingga Anda bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.

Pelebaran kantung kemih umumnya bisa diatasi dengan konsumsi obat, prosedur operasi, atau prosedur medis lainnya, termasuk menggunakan kateter jika diperlukan.

Kerusakan otot dasar panggul

Menahan pipis terus-menerus bisa merusak otot dasar panggul sehingga meningkatkan risiko inkontinensia urine.

Inkontinensia urine merupakan kondisi di mana kontrol kandung kemih berkurang sehingga membuat seseorang sulit menahan buang air kecil.

Melakukan senam Kegel dapat menguatkan otot panggul dan memperbaiki otot yang rusak sehingga bisa mencegah kebocoran urine, atau mengompol.

Batu ginjal

Menahan buang air kecil terlalu lama bisa menyebabkan batu ginjal pada orang-orang yang memiliki riwayat batu ginjal atau memiliki kandungan mineral yang tinggi di dalam urine.

Orang-orang yang jarang minum air putih juga memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami batu ginjal.

Pasalnya, urine kerap mengandung beberapa jenis mineral, seperti asam urat dan kalsium oksalat.

Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit dan membuat seseorang perlu melakukan prosedur operasi untuk mengeluarkan batu ginjal.

Beberapa masalah kesehatan di atas bisa dialami sebagai akibat menahan buang air kecil yang mungkin akan dialami.

Menahan buang air kecil sekali atau dua kali sebenarnya tidak akan berdampak negatif untuk kesehatan. Namun, kebiasaan ini bisa mengganggu kesehatan jika dilakukan secara terus-menerus.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *