Hajinews.co.id — Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin menceritakan pengalamannya berpindah-pindah negara atau transit untuk perjalanan haji.
Hal ini disampaikan Ma’ruf saat pidato dalam acara silaturahmi Forum Asosiasi Travel Haji Umroh (SATHU) yang digelar di The Tribrata Darmawangsa Jakarta, Senin (2/9/2024).
Mulanya, Wapres menyinggung perkenalan dirinya dengan Dewan Pembina DPP, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Fuad Hasan Mansyur.
Ma’ruf bilang, ayahnya Fuad, Umar Mansyur membantu dirinya melakukan perjalanan haji non-reguler pada tahun 1975.
“Saya kenal Pak Fuad sejak ayahnya, Pak Umar Masyur dan sekitar tahun 1975 itu (membantu) saya melakukan perjalanan haji tidak reguler,” kata Wapres, Senin siang.
“(Saat itu) belum ada perjalanan haji yang reguler tapi saya dengan bantuan Pak Umar Mansyur saya berangkat sendiri,” ucapnya.
Wapres menuturkan, dirinya berangkat haji menuju Saudi Arabia melalui Bandar Udara Internasional Kemayoran, Jakarta.
Saat itu, eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini harus berhenti di beberapa negara untuk bisa sampai ke Saudi Arabia.
“Jadi mulailah haji yang non-reguler itu ada, saya berangkat dari Kemayoran waktu itu airport-nya masih Kemayoran dan saya masih muda waktu itu,” tutur Wapres yang disambut ketawa hadirin.
“Waktu itu saya pergi ke Pakistan dengan pesawat Pakistan Airways menuju Iran, menuju Damaskus (Suriah), menuju ke Kairo (Mesir) menuju ke Jeddah (Arab Saudi),” paparnya.
Ma’ruf Amin pun bersyukur masyarakat Indonesia kini bisa melakukan perjalanan haji yang reguler.
Ia menilai, penting adanya asosiasi perjalanan haji untuk bisa membantu jamaah melakukan ibadah ke Tanah Suci.
“Saya terus melakukan ibadah haji (non-reguler) dan setelah itu baru adalah haji yang reguler itu, muncul melalui berbagai asosiasi,” kata Wapres.
Sumber: Kompas
